Morchella crassipes, Primadona Baru di Rinjani
"Di tempat lain harganya sudah jutaan. Per kilogram ratusan ribu hingga jutaan dijual di online," tambahnya.
Bentuk jamur morel ini sangat kecil saat baru tumbuh. Sepintas, tak akan ada yang menyadari bentuknya karena tampak terlihat hanya setitik kecil di atas permukaan tanah.
Ukurannya bervariasi saat mulai tumbuh besar. Ada yang seukuran dalam telapak tangan orang dewasa. Adapula yang berbentuk sebesar botol minum air mineral ukuran 300 ml. Kecil-kecil tetapi kaya manfaat dan diburu banyak orang. Itulah jamur Morel.
Sementara itu, Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR Budi Soesmardi mengaku pihaknya belum mengekspos jamur Morel ke masyarakat karena masih dalam proses penelitian secara khusus.
"Kami lihat dari alamnya langsung, untuk memperbanyak di lab, diteliti. Kami teliti khasiatnya, media tumbuhnya, pemacunya agar jamur ini bisa tumbuh cepat sama. Kami meneliti dulu sebelum disampaikan pada masyarakat," kata Budi.
Setelah selesai diteliti, Balai TNGR akan menyampaikan pada masyarakat setempat sehingga bisa diajarkan cara pembudidayaannya pada masyarakat.
Harapannya, budidaya jamur morel ini akan membantu meningkatkan perekonomian warga lokal di Taman Nasional Rinjani.
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani sedang meneliti jenis flora endemik Morchella crassipes.
- Menteri LH Minta Kepala Daerah Berkomitmen Menuntaskan Permasalahan Sampah
- 5 Persemaian Skala Besar Diresmikan untuk Mendukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan
- Komitmen Mengurangi Sampah, PT Godrej Consumer Products Raih Penghargaan KLHK
- Menteri LH Hanif Faisol Terjun Langsung Bersihkan Sampah di Kali Cipinang
- Prabowo Subianto Pecah KLHK jadi 2 Kementerian Berbeda
- Ini Deretan Keberhasilan yang Dicapai KLHK Selama 10 Tahun Dipimpin Menteri Siti Nurbaya