Mosque of Laredo
Oleh Dahlan Iskan
Di Amerika, kendaraan yang kita salip tidak akan mengurangi kecepatan. Yang menyalip pun tidak menambah kecepatan.
Yang nyalip itu memang karena kecepatannya lebih tinggi. Semua konstan: pakai tuas, eh cruise control, di bawah kemudi itu.
Ia menjadi tour guide saya di dalam truk itu. Sambil ambil botol minumannya: untuk diisi ulang.
Itu mah bukan botol. Termos es. Besar sekali. Disebut botol hanya karena ada pipetnya.
Ia menjelaskan, kalau botol biasa tidak cukup besar. Dan tidak bisa dimasuki es. Harus besar segitu. Untuk jarak nyetir 6 jam berhenti sekali.
Kami pun mendengarkan suka-duka menjadi sopir truk raksasa. Sambil makan.
Yang laki-laki makan di deretan meja sini. Yang wanita di deretan meja sana. Bersama anak-anak.
Ada dua wanita di meja itu. Mereka itulah yang menyiapkan makanan sore itu.