Motif Mutilasi di Ngawi Terungkap, Ada Laki-Laki Lain

Motif Mutilasi di Ngawi Terungkap, Ada Laki-Laki Lain
Konferensi pers di markas Polda Jatim. Foto: Ardini Pramitha/JPNN

Selain cemburu, motif lainnya adalah sakit hati.

Menurut tersangka, korban sering mengolok-olok dan memberikan sumpah serapah kepada anak-anak tersangka.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka memiliki anak perempuan, korban pernah berucap kepada anak tersangka mendoakan kalau nanti sudah besar anaknya akan membuat sakit hati tersangka,” ujar Kombes Farman.

Tak hanya itu, tersangka juga tersinggung karena korban sempat ingin menghilangkan anak kedua dari Antok.

“Hasil pemeriksaan lainnya, korban tidak terima karena pelaku memiliki anak kedua sehingga korban melontarkan kalimat supaya pelaku ini menghilangkan anak keduanya,” katanya.

Farman mengatakan pembunuhan yang dilakukan Antok kepada korban telah direncanakan yang diawali dengan mengajak Uswatun untuk menginap di hotel wilayah Kota Kediri.

Antok disangkakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, subsider Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 KUHP ayat 3 dan Pasal 365 ayat 3 KUHP.

“Pelaku terancam hukuman maksimal hukuman mati atau seumur hidup,” ujar Farman. (mcr23/jpnn)

Kepala korban mutilasi di Ngawi ditemukan di Trenggalek, kaki kiri hingga paha di Tulungagung, dan lutut kanan di Ponorogo.


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Ardini Pramitha

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News