Motif Pembacokan di Sampang Berawal dari Kunjungan Calon Bupati, 2 Kiai Cekcok

Motif Pembacokan di Sampang Berawal dari Kunjungan Calon Bupati, 2 Kiai Cekcok
Polisi saat merilis kasus pembacokan Sampang di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Kamis (21/11/2024). ANTARA/Willi Irawan

Lalu, lanjut Farman, rombongan H Slamet Junaidi tetap meninggalkan lokasi melalui jalur lain. Tidak jauh setelah meninggalkan rumah Kiai Mualif, terjadi cekcok antara kelompok Kiai Mualif dan Kiai Hamduddin.

"Kiai Hamduddin tak terima karena pihak Kiai Mualif mengumpulkan santri dzikir tanpa izin atau kulonuwun kepada Kiai Hamdudin selaku tokoh agama Ketapang Laok," ujar alumni AKPOL 1996 itu.

Kemudian Kiai Hamduddin mengatakan pihak Kiai Mualif kurang ajar karena cuma pendatang kok mendatangkan orang.

"Dijawab Asrofi (suruhan Kiai Mualif) Kurang ajarnya seperti apa? Wong di sini cuma mampir. Salahnya di mana? Masa mau ditolak, kan, tidak enak," ucap Farman menirukan percakapan di lokasi kejadian.

Dari cekcok mulut itu, Afrofi diminta untuk masuk ke Padepokan oleh korban Jimmy Sugito Putra. Namun, Asrofi dikejar oleh kelompok Kiai Hamduddin. Jimmy berusaha melindungi Asrofi dari kejaran massa.

Dari insiden tersebut, muncul isu jika Kiai Hamduddin dipukul oleh kelompok Kiai Mualif.

"Isu tersebut membuat kelompok Kiai Hamduddin marah hingga terjadilah penganiayaan terhadap korban Jimmy Sugito Putra," ungkap Farman.

Dari peristiwa tersebut polisi telah menetapkan tiga tersangka, yakni Moh Suaidi, Fendi Sranum, dan Abdul Rohman.

Polisi mengungkap motif pembacokan di Sampang yang menewaskan Jimmy Sugito Putra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News