Motif Pria yang Bunuh Syahbila Siswi SMP Secara Sadis Terungkap, Bikin Geleng Kepala
jpnn.com, MEDAN - Polisi akhirnya berhasil mengungkap motif kasus penyiraman air keras di Kota Medan, Sumatera Utara, yang menewaskan gadis belia bernama Syahbila, 15.
Pelaku berinisial PN, 26, nekat menghabisi kekasihnya secara sadis itu karena sakit hati.
"Pelaku sakit hati karena rasa cemburu terhadap korban Syahbila," ujar Kanit Reskrim Polsek Deli Tua Iptu Martua Manik, di Medan, Selasa (28/9).
Ia menyebut bahwa saat ini pelaku masih menjalani proses pemeriksaan di Mako Polsek Deli Tua.
Peristiwa penyiraman air keras yang mengakibatkan korban Syahbila meninggal dunia terjadi pada Minggu (26/9). Kejadian bermula saat pelaku datang ke rumah korban untuk makan bersama.
Pelaku lalu mengajak korban berkeliling mengendarai sepeda motor, hingga mereka akhirnya sampai di Jalan Stasiun, Desa Suka Makmur, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang.
Di lokasi itu, pelaku berpura-pura ban sepeda motornya kurang angin dan meminta korban mengecek ban tersebut. Pada saat itulah pelaku menyiramkan air keras ke tubuh korban.
Pelaku kemudian membawa korban kembali ke rumahnya. Orangtua korban yang melihat korban terluka, langsung membawanya ke rumah sakit terdekat. Sampai rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Baca Juga: Berita Duka: Reza Pahlevi Meninggal Dunia, Kondisi Mengenaskan
Ketika ditanya oleh orangtua korban, pelaku menyebut bahwa korban disiram air keras oleh orang tak dikenal. Kasus itu kemudian dilaporkan kepada Polsek Deli Tua.(antara/jpnn)
Polisi akhirnya berhasil mengungkap motif kasus penyiraman air keras di Kota Medan, Sumatera Utara, yang menewaskan gadis belia bernama Syahbila, 15.
Redaktur & Reporter : Budi
- Terungkap! Wanita Tewas di Pekanbaru Ternyata Dibunuh Suami Siri, Nih Pelakunya
- Pj Gubernur Apresiasi Dampak Positif Aquabike World Championship bagi Sumut
- Denny Sumargo Menyesal Datangi Rumah Farhat Abbas, Ini Sebabnya
- Aktivis Ini Ajak Warga Jangan Tertipu Amplop di Pilkada Sumut, Lalu Singgung Keluarga Jokowi
- Todung Minta Polisi Tidak Merusak Arsitektur Ketatanegaraan karena Cawe-cawe di Pilkada
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi