Motif Yusril Bela Rakyat Kecil Dipertanyakan

jpnn.com - JAKARTA - Motif Yusril Ihza Mahendra membela masyarakat korban penertiban di kawasan Luar Batang, Jakarta, dipertanyakan. Sebab, rekam jejak pria yang berambisi menjadi gubernur DKI Jakarta itu dalam memperjuangkan hak-hak rakyat kecil nyaris tidak ada.
"Keberpihakannya kepada rakyat kecil patut dipertanyakan. Sebab selama menjadi pengacara dan pejabat negara justru sangat berjarak dengan rakyat kecil. Jadi kalau seolah seolah Yusril dekat dengan rakyat kita masih meragukan,” terang Peneliti senior Formappi Lucius, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/5).
Menurutnya, seorang calon pemimpin di Jakarta harus orang yang sudah teruji. Jadi sangat ironis kalau mengambil simpati rakyat di saat maju jadi pemimpin. "Dan masyarakat Jakarta pun jangan terkecoh. Track record calon terutama keberpihakannya kepada rakyat kecil harus menjadi pertimbangan dalam memilih," katanya.
Lucius kembali menegaskan saat menjadi pejabat negara, Yusril tidak pernah terdengar dekat dengan rakyat kecil. Kalau pun sekarang blusukan, itu adalah bagian dari kampanye.
Namun, penilaian tersebut diserahkan kepada warga ibu kota. Apakah aktivitas blusukan tersebut murni dilakukan dengan tujuan kepedulian atau sekedar kampanye jelang pilkada.
Soal posisinya sebagai pengacara, Yusril cenderung membela kepentingan perusahaan besar ketimbang membela rakyat kecil. Salah satu contohnya, PT Sahabat Mulia Sakti (SMS), yang merupakan anak perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa, yang akan membangun pabrik semen di Pati, JawaTengah.
PT SMS dalam kasus itu melawan rakyat kecil yang bergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Pati yang menolak pembangunan pabrik semen tersebut. Perusahaan menyewa Yusril untuk melakukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya. Padahal sebelumnya JMPPK sudah menang di PTUN Semarang. (rmo/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Hukum Abdul Chair Dorong MK Tetapkan Pemenang Pilkada Banggai Tanpa Kembali PSU
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Gibran bin Jokowi Tak Berkontribusi, Wajar Ada yang Meminta Ganti
- Gus Khozin Kritik Tugu Titik Nol IKN yang Viral di Medsos
- Tuntut Keadilan, Ratusan Kader Gerindra Banggai Gelar Aksi di Polres
- Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi Bakal Direshuffle?