Motifnya Bisa Kekuasaan, Uang, Wanita
Selasa, 05 Mei 2009 – 12:24 WIB
JAKARTA – Hingga Selasa (5/5), motif kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen (50), masih belum terungkap. Terhitung sejak Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif Antasari Azhar ditahan pada Senin (4/5) petang, polisi punya waktu 20 hari untuk mengorek keterangan guna menungkap motif kejahatan ini.
Ditanya kemungkinan motif di balik pembunuhan bersenjata ini, kriminolog dari Universitas Indonesia Adrianus Meliala tidak berani menyebut secara pasti. Katanya, ada berbagai kemungkinan motif yang melatarbelakangi kejahatan ini.
Baca Juga:
”Apa saja bisa menjadi motif. Bisa kekuasaan, uang, atau wanita. Bisa saja bagi kita motif wanita tidak penting, tapi bagi orang lain bisa jadi itu penting. Bisa saja masalah kekuasaan bagi kita tidak penting, bagi orang lain penting. Jadi, motifnya sangat bervariasi. Kita tunggu saja hasil dari kepolisian,” ujar Adrianus Meliala kepada JPNN di Jakarta, Selasa (5/5).
Seperti diberitakan, dalam kasus ini sudah ada 9 orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka, yakni AA,SH, WW, Jr, dan Ed, serta empat eksekutor yakni Her, Dan, Frans alias Amsi, dan Hen. Mereka diduga kuat terlibat pembunuhan Nasrudin. Pria asal Makasar itu tewas sepulang dari bermain golf di lapangan golf Modernland, Kota Tengrang 14 Maret 2009. Dia ditembak di dalam mobil BMW warna silver berplat B 191 E.(sam/JPNN)
JAKARTA – Hingga Selasa (5/5), motif kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen (50), masih belum terungkap.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Viral, Video Jokowi Nyatakan Dukungan untuk Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta
- YLPKGI, Yayasan di Balik Program Percontohan Makan Bergizi Gratis di DIY
- MK Kabulkan Permohonan JR terkait Sanksi Pidana Bagi Pejabat Daerah, TNI, dan Polri
- PPATK Ungkap Fakta Pelajar Terpapar Judi Online, Sangat Mengejutkan
- Malam-Malam OTK Buka Sendiri Plang Mengatasnamakan PN Jakbar di SPBE Kalideres, Lihat!
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata