MotoGP 2018 Bakal Makin Hot dengan Italia Vs Spanyol
Perang Italia kontra Spanyol di MotoGP tak selalu tentang saling serang di atas lintasan. Tapi juga pernah melebar sampai keluar. Itu terjadi pada 2015 lalu ketika konflik segitiga terjadi antara Rossi, Jorge Lorenzo, dan Marquez. Rossi menuduh Marquez membantu mantan rekan satu timnya di Yamaha, Lorenzo menjuarai MotoGP 2015.
Puncaknya, di GP Malaysia Rossi dan Marquez yang sedang terlibat perang dingin bersenggolan di Tikungan 14. Akibatnya kakak Alex Marquez tersebut terjatuh. Sebagai konsekuensi, Rossi dijatuhi hukuman start dari posisi buncit di seri terakhir GP Valencia. Akibatnya, peluang Rossi untuk bertarung berebut gelar juara dengan Lorenzo musnah.
Konflik kemudian melebar kemana-mana. Sampai “perang” antarpendukung Rossi dan Marquez sempat terjadi. Kedua kubu saling ancam untuk menyerang jika mereka bertandang ke balapan yang digelar di sirkuit Italia atau Spanyol.
Dorna, sebagai penyelenggara MotoGP, juga menjadi sasaran kritik karena dinilai terlalu membela pembalap-pembalap Spanyol. Dorna sendiri memang bermarkas di Spanyol. Buntut dari konflik tersebut akhirnya Dorna sampai harus mengubah aturan mengenai penalti kepada pembalap yang dianggap melanggar aturan dalam balapan. Sistem poin penalti dihapus.
Musim ini kekuatan Italia bertambah. Ada lima pembalap yang punya skill mumpuni. Salah satunya adalah Morbidelli yang tak lain adalah anak asuh Rossi di akademi balap VR46. Mereka, rider-rider Italia itu, sangat kompak di lintasan hingga nyaris mustahil penonton MotoGP akan melihat konflik seperti yang pernah terjadi antara Rossi dan Max Biaggi.
Konflik dan perseteruan di lintasan kemungkinan besar hanya akan terjadi antara pembalap Italia dan Spanyol. Rider Spanyol tetap menguasai grid MotoGP 2018. Dari 24 pembalap sembilan di antaranya berpaspor negeri matador. Mereka siap kembali menguasai gelar juara dunia bertarung dengan pembalap-pembalap Italia. Setelah musim lalu Marquez dikagetkan dengan performa Dovi, tahun ini diprediksi perlawanan bakal semakin sengit. Bahkan sejak seri-seri awal, seperti akhir pekan ini di Qatar.
''Tahun ini saya rasa kami berada pada situasi yang pas,'' ujar Dovizioso. ''Kami memiliki semuanya dari diriku sendiri dan dari motorku. Akan ada minimal 5-6 pembalap yangberpeluang berebut gelar juara dunia. Semuanya bisa terjadi,'' imbuh Dovi dilansir Supersport.
Dia menganggap Marquez masih menjadi rival terkuat, meski tahun ini peluang akan lebih terbuka. Marquez sendiri, begitu menginjakkan kaki di Qatar dan menghadapi media, langsung menyatakan kesiapannya mempertahankan gelar musim ini. ''Mustahil untuk menyebut siapa yang akan menang. Tapi saya percaya pada diri saya sendiri,'' katanya seperti dikutip dari Peninsula Qatar.
Kekuatan geng Italia di MotoGP 2018 bertambah dengan naik kelasnya Franco Morbidelli.
- Kabar Baru, Dovizioso Bakal Kembali ke Paddock MotoGP
- MotoGP Qatar: Fabio Quartararo Kecewa Dengan Yamaha M1
- Hasil MotoGP Qatar: Pecco Juara, Marquez & Acosta Luar Biasa
- Live Streaming MotoGP Qatar 2024, Anda Mungkin Bakal Menyesal Tak Baca Ini
- Marquez Bersaudara Sukses Raih Poin Perdana di MotoGP Qatar
- Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Merahasiakan Sesuatu