MotoGP Lombok Butuh 900 Volunteer dan Marshal
jpnn.com, LOMBOK - Efek pembangunan MotoGP Mandalika akan berdampak signifikan pada terbukanya lapangan pekerjaan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Lomba balap motor bergengsi tingkat dunia tersebut akan membutuhkan sekitar 900 orang yang dilibatkan sebagai volunteer dan marshall.
Mereka dilibatkan untuk menunjang suksesnya penyelenggaraan event yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kute, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Road Grip Raul Pasaribu mengatakan, setiap penyelenggaraan MotoGP tetap akan melibatkan pemuda daerah tersebut.
Seperti halnya, pelaksanaan MotoGP di Thailand, pemuda asli kawasan tersebut dilibatkan menjadi volunteer dan marshal.
”Kalau MotoGP di Lombok ini dibutuhkan 900 pemuda menjadi volunteer dan marshal,” kata Raul.
Tetapi, orang yang menjadi volunter dan marshal di MotoGP harus mengantongi sertifikat khusus. Untuk mendapatkannya, harus mengikuti pelatihan ke luar negeri. “Mereka harus belajar langsung di lintasan. Kalau hanya belajar dalam kelas hasilnya tidak maksimal,” jelasnya.
Sebelumnya, pernah dilakukan pelatihan di Jakarta. Saat itu, bekerjasama dengan lembaga terkait dari Australia. ”Kalau anak-anak muda NTB kalau diajarkan pasti bisa,” ucapnya.
Efek pembangunan MotoGP Mandalika akan berdampak signifikan pada terbukanya lapangan pekerjaan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
- Ratusan Tenaga Kerja Lokal Ikut Menyukseskan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024
- MotoGP Indonesia 2023: Panas tak Menghalangi Fan Berburu Tanda Tangan Marquez cs
- Waduh, Agen Perjalanan Kena Tipu Rp 600 Juta di Ajang MotoGP
- Presiden Sebatas Temui dan Melepas Konvoi Pembalap MotoGP
- Irjen Iqbal Ingin MotoGP Harus Lebih Baik dari WSBK
- IMI Tegaskan Akan Siapkan Marshal di Sirkuit Mandalika