Motor Curian Dikirim ke Penadah di Madura
Sabtu, 06 Juli 2013 – 10:33 WIB
Modus jaringan aksi curanmor tersebut sangat rapi dan cepat. Para pelaku atau pemantik yang berjumlah tiga orang itu memiliki kontak langsung ke penadah. Setiap beraksi, mereka selalu menanyakan jenis kendaraan yang dipesan. Begitu juga sebaliknya. ""Faizi alias AJ yang dituakan. Aksinya terorganisir dan sulit terlacak,"" ungkap Kapolsek Blimbing AKP Budi Adhi Buwono.
Baca Juga:
Setiap beraksi, tiga pematik itu selalu berganti-ganti pasangan. Bahkan, kurir kendaraan pun juga diminta sebagai joki untuk mencari sasaran. Biasanya, mereka menyisir kawasan kos maupun sekitar kampus. Setelah melihat kendaraan yang tidak diawasi, para pelaku langsung beraksi. Kadang, mereka langsung beraksi tanpa melihat situasi.
Mereka bermodus merusak kunci kendaraan dengan kunci T. Kendaraan hasil kejahatan itu pun tidak disimpan di tempat tertentu lebih dulu. Namun, hasil curian itu langsung dikirim ke Madura. Harga setiap jenis kendaraan yang dicuri berbeda. Mulai Rp 3 juta hingga Rp 6 juta.
Kendaraan hasil kejahatan tersebut dikirim ke rumah Jumaki. Oleh Jumaki, hasil curian itu langsung dilempar ke calon pembeli. ""Transaksinya langsung. Selesai mendapatkan, langsung dijual,"" kata mantan Kasatlantas Blitar tersebut. (bb/jpnn)
MALANG - Sindikat besar pencurian kenadaran bermotor (curanmor) Kota Malang berhasil diungkap Polsek Blimbing. Dari enam orang pematik dan penadah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mayat di Kali Malang Ternyata Sopir Taksi Online Korban Pembunuhan
- Penganiayaan Driver Ojol dan Penumpang di Bandung, Nih Tampang Pelakunya
- Sekda Batanghari Tersangka Kasus Investasi Bodong
- Polisi Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas di Banyumas
- Kasus Kematian Dokter Aulia Risma, Kaprodi PPDS Anestesiologi Undip Jadi Tersangka
- Bea Cukai Tegal Musnahkan Lima Juta Batang Rokok Ilegal