Mozilla Gandeng Yahoo di Firefox Versi Terbaru
jpnn.com - PERUSAHAAN penyedia web browser, Mozilla meluncurkan Firefox 34 hasil kerjasama dengan Yahoo. Mozilla menggandeng Yahoo sebagai mesin oencari bawaan untuk menggantikan Google. Kesepakatan antara Mozilla dengan Yahoo itu akan dimulai pada awal Desember 2014 ini untuk jangka waktu lima tahun ke depan.
Selain pergantian mesin pencari bawaan, Firefox 34 juga memiliki fitur baru yang disebut dengan "Firefox Hello". Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi secara realtime antar browser yang dapat digunakan untuk komunikasi suara dan video yang disebut WebRTC.
Seperti dilansir Techcrunch, Selasa (2/12), keunggulan lain dari fitur WebRTC di antaranya karena pengguna tidak perlu mengunduh dan menginstal perangkat lunak dan plugin. Pengguna WebRTC bahkan tidak perlu membuat akun untuk menggunakan fitur itu.
Selain WebRTC, Firefox juga menawarkan fitur menarik lainnya seperti customise mode dan crash recovery. Fitur customise mode memungkinkan pengguna Firefox mengubah latar belakang browser. Sedangkan fitur crash recovery dapat memulihkan Mozilla Firefox ketika mengalami crash atau error.
Firefox versi 34 untuk komputer dan laptop yang menggunakan sistem operasi Windows, Mac dan Linux telah tersedia dan dapat diunduh pada halaman resmi Mozilla meski masih berada pada tahap beta atau percobaan. Sedangkan Firefox versi terbaru untuk Android baru akan tersedia pada tahun 2015 mendatang.(mg2/jpnn)
PERUSAHAAN penyedia web browser, Mozilla meluncurkan Firefox 34 hasil kerjasama dengan Yahoo. Mozilla menggandeng Yahoo sebagai mesin oencari bawaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemkomdigi Kembali Tutup 3 Akun Instagram Terkait Judi Online, Sebegini Jumlah Kontennya
- Pemerintah Menyikat Puluhan Ribu Konten Judi Online
- WhatsApp Menyiapkan Fitur Baru Transkripsi Pesan Suara
- Royale Technologies, Perusahaan Pembuat Ponsel Lipat Pertama di Dunia Bangkrut
- 3 Kreator Asal Surabaya Menjajal Teknologi AI di Oppo Find X8 Series, Ini Hasilnya
- AI Merdeka Lintasarta Percepat Adopsi Kecerdasan Buatan di Indonesia