MPR Ajak Masyarakat Amalkan Pancasila Lewat Wayang Kulit
Kamis, 16 November 2017 – 16:29 WIB
Bima berubah menjadi pohon beringin. Puntadewa berubah menjadi bintang.
Atas petunjuk Semar, Arjuna sebagai banteng dan semar berubah menjadi burung garuda berusaha merebut kembali Jamuskalimasada dari Basukarna.
Akhirnya, atas kekuatan Garuda, Jamus berubah menjadi perisai dan Pandhawa menyatu dalam perisai.
Kembalinya Jamus Kalimasada dan Pandhawa membuat negara Amarta menjadi aman kembali.
Bupati Demak HM Natsir mengatakan, masyarakatnya bangga bisa menjadi tempat pagelaran wayang kulit. Ini sebagai wujud kecintaan pada bangsa dan negara.
"Mudah-mudahan pagelaran wayang kulit ini meningkatkan pengetahuan dan wawasan pada pengamalan empat pilar,” kata Natsir. (jpnn)
Bowo mengatakan, wayang kulit ini merupakan bagian dari sosialisasi Pancasila, UUD Negara RI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Kejagung Tangkap Hakim Ronald Tannur, Eddy Soerparno Berkomentar Begini, Tegas
- Megawati Absen ke Acara Pelantikan Presiden, Basarah: Bukan Berarti Menolak Prabowo
- Kurang Fit dan Flu, Megawati tak Bisa Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
- Pimpinan MPR RI Datangi Jokowi ke Istana, Ini yang Dibahas