MPR Anggap Presiden RI Jabatan Terenak se-Dunia
Karena Tak Pernah Dimintai Pertanggungjawaban

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hajriyanto Y Thohari menilai jabatan Presiden Republik Indonesia sebagai posisi paling enak di dunia dalam pertanggungjawaban. Sebab, konstitusi tidak mengatur ukuran tentang pertanggungjawaban Presiden RI di akhir masa jabatan.
"Ini kan sistem sistem pertanggung jawaban presiden enak-enakkan saja. Memangnya ada pertanggungjawaban yang jelas ke rakyat menjelang berakhir masa jabatan presiden? Kan tidak juga," kata Hajriyanto dalam diskusi bertema 'Kabinet Pascapilpres' di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (23/6).
Menurutnya, kalau seorang presiden di akhir masa jabatan pertamanya disenangi maka sebagian besar rakyat akan memilih lagi untuk periode kedua. Sementara selama lima tahun periode pertama sebagai presiden, kata politisi Golkar itu,tidak pernah dievaluasi. "Ini sistem apik-apikan (baik-baikan, red) saja," ujar dia.
Demikian juga halnya setelah 10 tahun setelah berkuasa. "Mau pergi, ya, pergi saja. Paling hanya ada kesan dan pesan. Untuk diberhentikan sebelum habis masa jabatan oleh MPR juga tidak mungkin lagi karena harus melalui persetujuan Mahkamah Konstitusi," jelasnya.
Hajri menambahkan, untuk menjalankan tugas-tugas kepresidenan sebenarnya juga bukan hal sulit. Sebab, justru lebih sulit agar terpilih menjadi presiden.
"Kampanye saja masih ditanyai budget kampanye. Sementara presiden, oleh konstitusi tidak perlu dimintai tanggung jawabnya mengelola anggaran Rp 1000 triliun lebih," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hajriyanto Y Thohari menilai jabatan Presiden Republik Indonesia sebagai posisi paling
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cuaca Hari Ini: Sebagian Kota Besar Diguyur Hujan
- Ziarah Rohani Mencari Kedamaian Hati di Semana Santa Larantuka
- RUU ASN Masuk dalam Tahap Penyempurnaan Naskah Akademik
- BKBK Jadi Cara Herman Deru Dorong Percepatan Pembangunan Infrasturktur Lahat
- Begini Evakuasi Pendaki Wanita Asal Bekasi yang Kolaps di Gunung Sindoro
- GM FKPPI Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi di Tengah Transformasi Peran TNI