MPR Diminta Hentikan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan
Minggu, 02 Desember 2012 – 21:43 WIB
Bagi bangsa Indonesia, tegas Edwin, Pancasila adalah harga mati sebagai ideologi dan perjanjian bangsa. “Bagi kita Pancasila harus jadi dasar pondasi kebangsaan, tidak boleh jadi pilar. Pancasila harus dihidupkan dan disosialisasikan lebih massif," kata Edwin.
Dikatakan Edwin pula, kehadiran Anindo merupakan wadah perjuangan kaum nasionalis untuk mempertahankan dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara. Anindo didirikan oleh tokoh-tokoh nasional dan daerah dari berbagai profesi. "Jangan jadi jongos asing yang ingin menghancurkan Pancasila. Saatnya nasionalis bersatu. Saatnya kita tunjukan ke dunia, bangsa Indonesia dibangun dengan konsep yang jelas," katanya.
Dia mengemukakan, Anindo melihat nasib bangsa sejak dahulu sangatlah menderita. Indonesia dikuasai oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur Belanda pada 1602-1799. Artinya sudah sejak lama rakyat sangat menderita. Kekayaan sumber daya alam (SDA) dihisap dan yang menikmati adalah perusahaan VOC berikut serdadu-serdadunya, rakyat ditindas.
Dia menambahkan, pada era Presiden pertama Soekarno pada 1945-1967, Pancasila dijadikan sebagai alat pemersatu dan pembentukan nation dan character building. Pancasila menjadi modal untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur. Pada saat itu rakyat bersabar dan memahami untuk menunggu terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
JAKARTA – Ketua Umum DPP Aliansi Nasionalis Indonesia (Anindo), Edwin Henawan Sukowati meminta Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk segera
BERITA TERKAIT
- Komarudin PDIP Memahami Prabowo Tak Bahas IKN Pas Pidato, Singgung Kewajiban Bayar Utang
- Kawal Prabowo-Gibran, Sukarelawan Bagikan 888 Bunga Mawar ke Warga
- Ketua MPR RI Gaungkan Dukungan untuk Palestina saat Pelantikan Presiden
- Anwar Hafid Bawa Terobosan Menjadikan Sulteng Sister City IKN
- Saudara-Saudara, Pidato Prabowo Tidak Bicara Pembangunan IKN
- Jokowi Pulang ke Solo Hari Ini