MPR Dorong Pembangunan Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama di Indonesia

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, fraksionasi plasma merupakan pemilahan derivat plasma menjadi produk plasma dengan menerapkan teknologi dalam pengolahan darah.
Hasil produknya antara lain albumin, faktor VIII atau antihemophilic factor (AHF), dan imunoglobulin.
Ini digunakan industri farmasi untuk menolong orang sakit, khususnya yang dalam keadaan kritis.
Sayangnya, Indonesia masih bergantung pada impor dalam memenuhi kebutuhan produk plasma tersebut.
"Melalui kerja sama PT SK Plasma dengan PT Binabakti Niagaperkasa Indonesia, diharapkan bisa meningkatkan kemandirian industri plasma dalam negeri," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, kebutuhan fraksionasi plasma untuk industri farmasi dalam negeri diperkirakan Rp 1,15 triliun.
Meski sudah melakukan impor derivat plasma, kebutuhan itu belum tercukupi.
"Populasi penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa membuat pasar farmasi tumbuh pesat setiap tahun,'' ujarnya.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung pembangunan pabrik fraksionasi plasma pertama di Indonesia
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina
- Gala Premiere Film Pinjam 100 The Movie Sukses, Bamsoet: Bisa jadi Cermin Generasi Muda
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Peningkatan Kualitas SDM Sejak Dini Segera Dilakukan
- Waka MPR Dukung Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pembangunan Ditingkatkan