MPR Ingatkan KPU Tingkatkan Partisipasi Pemilih
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Djohan berharap Komisi Pemilihan Umum atau KPU bisa menjawab semua persoalan yang bisa meningkatkan partisipasi politik masyarakat.
Daniel mengatakan, pencoblosan Pileg dan Pilpres 2019 pada 17 April 2019, itu jatuh pada harpitnas atau hari kejepit nasional atau libur panjang.
Menurutnya, hal ini menjadi tantangan yang mungkin cukup berat. Jangan sampai masyarakat nanti justru mengambil libur panjang dan tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
BACA JUGA: Jika Debat Capres Bermutu, Partisipasi Pemilih Meningkat
“Di luar persoalan pesimistis, meskipun posisinya mau pemilu tetapi karena ada libur panjang, dia lebih memilih libur panjang apalagi karena pemilih terbesar adalah kaum milenial,” kata Daniel dalam diskusi Empat Pilr MPR bertajuk Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat di gedung parlemen, Jakarta, Senin (25/2).
Tantangan lain jelang 50 hari pencoblosan ini adalah hoaks yang semakin menyebar. Daniel menjelaskan hoaks yang dikhawatirkan adalah yang semakin mempertentangkan antara satu warga dengan lainnya.
"Bukan memperkuat persaudaraan tetapi justru semakin memecah di antara warga," katanya.
Menurut Daniel, hoaks ini akan memengaruhi psikologis masyarakat. Dia mengatakan, masyarakat bisa menjadi apatis, khawatir terhadap politik. "Saya rasa peran media menjadi sangat penting untuk mendorong partisipasi pemilih dan mencegah hoaks," ungkap Daniel.
Daniel Djohan berharap Komisi Pemilihan Umum atau KPU bisa menjawab semua persoalan yang bisa meningkatkan partisipasi politik masyarakat.
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- KPU Sukabumi Ungkap Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi