MPR: Memahami Sejarah, Umat Islam Akan Semakin Cinta Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengakui saat ini prinsip-prinsip kebangsaan memudar apalagi di tengah maraknya teknologi informasi dan komunikasi.
Ini disampaikannya saat memberi Sosialisasi Empat Pilar MPR, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada masyarakat Jakarta Selatan, di Kebayoran Baru, hari ini.
Untuk itulah MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar.
Menurutnya, pada masa Presiden Soeharto dulu ada lembaga BP7, sebuah lembaga yang khusus menyosialisasikan dan membahas masalah Pancasila.
Selain BP7, seluruh elemen masyarakat mulai dari SMP hingga mahasiswa bahkan juga kepada para pejabat, diberi Penataran P4.
Penataran itu sampai 100 jam. Hidayat Nur Wahid mengambil sisi positif dari kehadiran BP7 dan Penataran P4.
Namun, ditegaskan metode sosialisasi saat ini berbeda dengan masa sebelumnya.
“Sosialisasi Empat Pilar saat ini dilakukan dengan cara diskusi, dialog, dan reformasi agar mudah diterima,” ujarnya.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengakui saat ini prinsip-prinsip kebangsaan memudar apalagi di tengah maraknya teknologi informasi dan komunikasi.
- Panitia Adhoc MPR dan Aspirasi Suara Masyarakat
- Waka MPR: Presiden Prabowo Sudah Pertimbangkan Secara Baik & Terukur untuk IKN
- MPR Targetkan Pembahasan Substansi dan Bentuk Hukum PPHN Tuntas Pada Agustus 2025
- Ketua KWI dan Ketua PGI Hadiri Perayaan Natal Bersama di Lingkungan Parlemen RI
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Hadiri KNPI Fair 2024, MPR Dukung Penuh Kegiatan Positif untuk Pemuda