MPR Menanamkan Nilai-Nilai Empat Pilar di Bumi Reog Ponorogo

MPR Menanamkan Nilai-Nilai Empat Pilar di Bumi Reog Ponorogo
Anggota MPR dari Fraksi Demokrat Edhy Baskoro Yudhoyono dan Karo Humas MPR Siti Fauziah pada acara pagelaran wayang kulit di Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (28/10). Foto: Humas MPR RI

Alasan inilah yang membuat MPR menggunakan wayang kulit sebagai media mensosialisasikan Empat Pilar. Dikatakan, pentas wayang merupakan salah satu dari metode puluhan metode yang lain. Dirinya berharap pertunjukan itu bisa dinikmati masyarakat dan selanjutnya pesan-pesan yang ada diimplementasikan dalam keseharian.

Edhy Baskoro, dalam kesempatan yang sama, dalam sambutan mengungkapkan dirinya
ke Ponorogo selain untuk bersilaturahim dengan masyarakat juga bertugas melakukan Sosialisasi Empat Pilar.

Bagi pria yang akrab dipanggil Ibas, sosialisasi dikatakan sangat penting untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurutnya, Indonesia negara besar yang memiliki penduduk mencapai 260 juta jiwa. Wilayahnya terbentang dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Kebesaran dan keragaman inilah yang diharapkan menjadi kebanggaan. “Harus bangga hari ini kita masih tegak berdiri sebagai bangsa,” ujar Ibas. 

Ia mengajak semua terus menjaga kebersamaan, persatuan dalam bingkai Empat Pilar MPR.

“Agar kita tidak terpecah belah, tetap menjadi bangsa yang damai, bersatu, dan bergerak maju demi kesejahteraan dan kemakmuran bersama,” katanya.

Terkait dengan sosialisasi dengan metode seni dan budaya, Ibas mengajak penonton untuk mendengarkan dan mencerna cerita, filosofi serta motivasi yang disampaikan lewat lakon Bimo Labuh.

“Melalui metoda ini, saya mengajak mengimplementasikan Empat Pilar dalam keseharian,” ucapnya.

Pertunjukan wayang kali ini digelar untuk menyosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau Empat Pilar MPR.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News