MPR Minta Orang Tua Siswa Aktif Terlibat dalam Pembelajaran yang Adaptif

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta seluruh elemen pendidikan, termasuk para orang tua, untuk terlibat menerapkan pola pembelajaran yang adaptif.
"Terganggunya proses belajar-mengajar di masa pandemi ini mengkhawatirkan semua pihak. Belajar sesuai protokol kesehatan sudah dilakukan,'' ucapnya pada Kamis (24/2).
Namun, upaya tersebut sangat memerlukan dukungan seluruh elemen pendidikan, termasuk orang tua murid.
Upaya meningkatkan kapasitas elemen pendidikan, seperti guru dan para orang tua murid, ujar Lestari, harus terus dilakukan agar pola belajar yang adaptif berjalan dengan baik.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat, program Merdeka Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membutuhkan ekosistem pendidikan yang memadai.
Publikasi Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek pada Agustus tahun lalu mengungkapkan, terjadi kehilangan kemajuan belajar selama 5-6 bulan setelah 12 bulan belajar dari rumah.
Hal itu didasarkan pada perkembangan literasi berhitung sebelum dan selama pandemi pada kelas I dan II SD.
Temuan tersebut, tegas Rerie, harus menjadi perhatian bersama dan membutuhkan solusi agar tidak terjadi akumulasi kehilangan kemajuan belajar pada sistem pendidikan nasional.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan, para orang tua siswa aktif terlibat untuk menerapkan pola pembelajaran yang adaptif
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina