MPR Minta Tambah Alat Pelindung Diri untuk Petugas Medis Hadapi Corona

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi dan mendukung rencana pemerintah yang sedang merancang insentif bagi tenaga medis sepeti dokter, perawat, dan pekerja di lingkungan rumah sakit.
Hal ini dilakukan pemerintah sebagai apresiasi terhadap tenaga medis yang bekerja di lini depan untuk merawat pasien Covid-19.
"Saya mengapresiasi dan mendukung rencana tersebut, dikarenakan petugas medis sebagai garda terdepan dalam memberikan pertolongan bagi warga yang terjangkit virus Covid-19," kata Bambang, Jumat (20/3).
Mantan wakil ketua DPR itu berharap pemerintah dapat segera menetapkan besaran insentif yang akan diberikan. Sebagaimana Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta yang juga memberi insentif bagi petugas medis sebesar Rp 215 ribu.
Dia juga mendorong pemerintah dapat menambah segera sarana dan prasarana, seperti alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis, termasuk sopir ambulans.
"Karena, kalau hal tersebut tidak dipenuhi akan sangat riskan bagi petugas medis yang menangani virus Covid-19," tegasnya.
Wakil ketua umum Partai Golkar itu juga mendorong pemerintah dalam hal ini, Kementerian Kesehatan mempertimbangkan kesehatan para tenaga medis. Caranya, dengan menambah petugas medis atau kesehatan di setiap RS rujukan.
"Sehingga dapat meringankan beban petugas kesehatan, di samping memberikan kepastian bagi manajemen penggantian shift dan tenaga relawan," ungkap Bamsoet. (boy/jpnn)
Hal ini dilakukan MPR sebagai apresiasi terhadap tenaga medis yang bekerja di lini depan untuk merawat pasien corona.
Redaktur : Tim Redaksi
Reporter : Tim Redaksi, Boy
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem