MPR Persiapkan Sidang Tahunan dan Membentuk Panitia Ad Hoc

jpnn.com, JAKARTA - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar rapat gabungan (Ragab) Pimpinan MPR dengan Pimpinan Fraksi dan Kelompok DPD RI di Ruang GBHN, Komplek Parlemen Jakarta, Selasa (24/7). Ragab dipimpin Ketua MPR Zulkifli Hasan didampingi Wakil Ketua Ahmad Basarah dan E.E. Mangindaan.
Ragab tersebut membahas persiapan Sidang Tahunan MPR dan pembentukan Panitia Ad Hoc (PAH). Sidang Tahunan MPR Tahun 2018 dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara menjadi satu rangkaian kegiatan dengan Sidang Bersama DPR dan DPD serta Sidang DPR dalam rangka penyampaian Nota Keuangan RAPBN 2019.
"Dilaksanakan pada 16 Agustus 2018 mulai pukul 09.00 WIB,” kata Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Agenda Sidang Tahunan MPR adalah penyampaian Pidato Kenegaraan oleh Presiden terkait laporan kinerja lembaga-lembaga negara kepada masyarakat.
Sidang Tahunan MPR mengundang mantan Presiden dan Wakil Presiden, mantan Pimpinan MPR, Menteri Kabinet, para duta besar, Panglima TNI, Kapolri, Partai Politik, Lembaga Pengkajian MPR.
Kesuksesan penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR salah satunya ditentukan oleh kehadiran anggota MPR. Zulkifli Hasan meminta kepada seluruh pimpinan fraksi dan kelompok DPD RI di MPR untuk menginstruksikan kepada anggotanya untuk hadir dalam Sidang Tahunan MPR.
“Doa dalam Sidang Tahunan MPR akan disampaikan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr Nasaruddin Umar,” ungkap Zulkifli.
Agenda Sidang Tahunan MPR adalah penyampaian Pidato Kenegaraan oleh Presiden terkait laporan kinerja lembaga-lembaga negara kepada masyarakat.
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten