MPR Sampaikan Nilai-Nilai Empat Pilar Lewat Seni Calung
Para peserta adalah perwakilan Perempuan Bangsa dari 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur. Setiap kecamatan diwakili tiga orang.
“Ibu-ibu Perempuan Bangsa tidak hanya sekadar sebagai seorang ibu yang mengurus anak, suami, dan keluarga, tetapi juga tokoh di kecamatan masing-masing, bahkan mempunyai majelis taklim," paparnya.
Karena itu, ia menilai sudah tepat bila ibu-ibu mengikuti pagelaran seni budaya ini.
Terlebih lagi, pendidikan pertama ada di tangan ibu-ibu.
"Karena itu membumikan nilai-nilai Empat Pilar MPR sangat efektif bila disampaikan ibu-ibu dengan caranya sendiri, dengan kasih sayang ibu, dan dengan budaya yang memang sudah ada di lingkungan kita,” jelasnya.
Neng Eem Marhamah menambahkan dengan mencintai NKRI, ibu-ibu paling tepat untuk menanamkan kepada generasi selanjutnya, terutama keluarga, kemudian jemaah
"Bhinneka Tunggal Ika dan UUD NRI Tahun 1945, juga penting diketahui ibu-ibu, penting disampaikan kepada keluarga,” sambung Neng Eem.
Dia menjelaskan kesenian Calung adalah kesenian dari tanah Sunda yang berbeda dengan angklung.
Dalam Calung disertai alur cerita. “Dengan cerita itu akan disampaikan pesan-pesan kebangsaan,” tuturnya.
Neng Eem mengatakan dengan seni budaya orang menjadi bahagia. Sebab, seni budaya itu menyenangkan.
MPR bersama Perempuan Bangsa terus menyosialisasikan Empat Pilar lewat pagelaran seni budaya. Salah satunya lewat seni Calung.
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten