MPR Sosialisasikan 4 Pilar di Bumi “Laskar Pelangi”
jpnn.com, BELITUNG - Sesaat sebelum mendarat di bandara H. AS. Hanandjoeddin Tanjung Pandan, keindahan pulau Belitung terlihat dari atas pesawat. Pegunungan yang mengelilingi pulau Belitung tampak begitu dekat.
Di beberapa titik tampak bekas galian penambang timah. Namun, itu tidak merusak pemandangan pulau Belitung nan indah terlihat dari ketinggian pesawat. Belum lagi panorama lain berupa gumpalan awan yang berlarian seperti susul menyusul.
Setelah keluar dari bandara Hanandjoeddin yang terletak di Tanjung Pandan, ibukota Kabupaten Belitung, keramahan dan kesejukan pulau ini mulai terasa. Jalanan terlihat mulus, lalu lintas tampak lengang, tidak dijumpai ada kemacetan. Alamnya segar membuat kita merasa tenteram berada di sana.
Di pulau itulah MPR RI bekerja sama dengan Yayasan Rumpun Melayu Belitung melaksanakan salah satu metode Sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui seni budaya, bertempat di Hotel Bahamas Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung mengadakan pagelaran seni budaya dengan tema “Senandung Melayu Untuk Negeri” yang menampilkan di antaranya adalah Pantun Melayu, Tarian Tradisional Belitung, Senandung Melayu Serojacoustic. Pada, Sabtu malam 11 November 2017.
Pagelaran seni budaya dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di pulau yang pernah dijadikan lokasi film ‘Laskar Pelangi’ ini dihadiri anggota MPR RI yaitu H. Irgan Chairul Mahfiz (Fraksi PPP), Telle Gozellie (Kelompok DPD), Firman Mardanoes (Fraksi PPP), Kepala Biro Keuangan Setjen MPR Maifrizal, Kepala Bagian Pemberitaan Setjen MPR Muhamad Jaya. Hadir pula Wakil Bupati Belitung H. Erwandi A. Arani, Wakil Ketua DPRD Provinsi Babel Amri Cahyadi, Tokoh Masyarakat Babe, Emron Pangkapi, Ketua Lembaga Adat, Alim Ulama dan para tokoh masyarakat Belitung.
Irgan mewakili Pimpinan MPR dalam sambutannya sekaligus membuka pagelaran ini mengatakan MPR memanfaatkan seni budaya sebagai media sosialisasi karena melalui pagelaran seni budaya melayu yang megah ini adalah acara yang sangat digemari masyarakat dan memiliki nilai-nilai adi luhur bangsa Indonesia serta pesan-pesan yang disampaikan bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat dan mari kita dijadikan sebagai alat perekat NKRI.
Pemahaman Empat Pilar sangat penting sebagai benteng dari pengaruh negatif terhadap masyarakat baik pengaruh interaksi yang datang dari dalam maupun dari luar. Dan mari kita jadikan untuk menangkal arus modernisasi yang membawa efek negatif" dan meminta kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi dari media sosial, hal itu disampaikan masyarakat agar terhindar dari berita hoax.
Selanjutnya, Irgan mengharapkan melalui Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) masyarakat Indonesia yang beragam terdiri dari berbagai suku, agama dan budaya ini sebagai bangsa yang besar.
Kepala Biro Keuangan Setjen MPR Maifrizal, sebagai panitia pelaksana pagelaran dalam laporannya mengatakan MPR melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan melalui seni budaya ini bekerjasama dengan Yayasan Rumpun Melayu Belitung. Pagelaran seni budaya ini dilaksanakan bertujuan untuk memahami dan reaktualisasi terhadap nilai-nilai Pancasila, dalam pemahaman terhadap Empat Pilar MPR RI kepada masyarakat.
MPR RI dan Yayasan Rumpun Melayu Belitung melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dalam bentuk pagelaran seni budaya bertema “Senandung Melayu Untuk Negeri”
- Hadiri KNPI Fair 2024, MPR Dukung Penuh Kegiatan Positif untuk Pemuda
- Mbak Rerie Sebut Pemanfaatan Medsos Penting untuk Tingkatankan Daya Tarik Museum
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Kejagung Tangkap Hakim Ronald Tannur, Eddy Soerparno Berkomentar Begini, Tegas