MPR Sosialisasikan 4 Pilar di Malaysia dan Hong Kong
“Sepuluh tahun itu sudah terjadi tapi tidak pernah ada langkah-langkah untuk menyelesaikan itu,” kata Senator dari Provinsi Kalimantan Barat itu.
Sebagai negara yang dibanjiri tenaga kerja dari Indonesia, dalam sosialisasi di negeri serumpun itu, Oesman Sapta juga membahas soal TKI.
OSO mengugkapkan, hubungan kedua negara, Indonesia dan Malaysia, dari waktu ke waktu semakin membaik. Buktinya, kata OSO, dua orang TKI dibebaskan dari hukuman mati karena pendekatan diplomasi Indonesia.
“Hubungan baik berkat terobosan Indonesia dalam berdiplomasi sehingga 2 orang tersebut dibebaskan,” ujar Oesman Sapta.
Warga negara Indonesia yang menjadi peserta sosialisasi itu menyambut baik acara yang digelar oleh MPR. Mereka antusias saat diberi kesempatan untuk menyampaikan sejumlah pertanyaan.
Terlihat mereka banyak bertanya tentang nasib tenaga kerja Indonesia hingga masalah kewarganegaraan. Salah seorang peserta, Usman, bertanya apa pengaruh pengamalan 4 pilar dengan nasib para TKI di luar negeri.
Pantau Kesejahteraan TKI di Hong Kong
Pada tanggal 19 November 2015, delegasi MPR yang dipimpin oleh Wakil Ketua MPR Oesman Sapta melakukan Sosialisasi 4 Pilar MPR, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, di Hong Kong, bertempat di KJRI acara itu itu diadakan.
KUALA LUMPUR – Delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Malaysia dan Hong Kong. Selain melakukan
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia