MPR Wacanakan Oposisi Diberi Tunjangan Khusus
jpnn.com - JAKARTA - Apa pun hasil pemilu legislatif yang baru saja digelar 9 April lalu harus diterima sebagai sebuah kenyataan keputusan rakyat dalam mimilih para wakilnya. Kalah dan menang adalah konsekuensi dari keputusan bangsa ini memilih sistem demokrasi.
"Apa pun hasilnya, itu adalah buah dari perbuatan dan keputusan kita bersama. Yang merasa menang tidak perlu bergembira-ria dan yang kalah juga tidak ada gunanya berkecil hati," kata Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid, di komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (14/4).
Mengacu kepada hitungan cepat lanjutnya, belum satu pun diantara partai politik bisa mengusulkan capres dan cawapres karena belum memenuhi persyaratan.
"Karena itu, diperlukan koalisi untuk memenuhi ketentuan ambang batas mengajukan capres dan cawapres," ungkapnya.
Dalam konteks membangun koalisi, Farhan mengingatkan elit partai politik agar tidak menggunakan istilah-istilah politik yang tidak dimengerti oleh rakyat atau berpotensi memusingkan rakyat.
"Parpol mestinya terang-benderang saja dalam menentukan sikap, harus ada koalisi dan oposisi. Kalau perlu parpol oposisi diberi tunjangan khusus. Jangan pakai istilah-istilah yang tidak dimengerti dan memusingkan rakyat," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Apa pun hasil pemilu legislatif yang baru saja digelar 9 April lalu harus diterima sebagai sebuah kenyataan keputusan rakyat dalam mimilih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rieke PDIP Bakal Dipanggil MKD Buntut Bersuara Tolak PPN 12 Persen
- 5 Rekomendasi Kongres I PPPK RI, Poin Terakhir Bikin Gembira
- Dirut Jasa Raharja Pantau Arus Mudik di Jogja Bareng Wamenhub
- Keamanan Kawasan Kemayoran Ditingkatkan Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025
- Forum PPPK Buktikan Kepeduliannya terhadap Korban Banjir Sukabumi
- ASDP Maksimalkan Layanan di Lintas Penyeberangan Utama untuk Sambut Libur Akhir Tahun