Mr Seven Eleven

Oleh Dahlan Iskan

Mr Seven Eleven
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Hanya setahun Ghosn menjadi direktur operasional. Perusahaan sudah sehat kembali. Lalu diangkat jadi CEO Nissan.

Sebelum jabatannya dinaikkan Ghosn bikin perencanaan baru: “Program 180”. Yang harus tercapai dalam dua tahun.

Intinya: penjualan mobilnya harus naik 1 juta. Margin labanya harus 8 persen. Hutangnya harus 0.

Program 180 itu pun tercapai. Bahkan terlampai.

Hutangnya habis. Marjin labanya malah 11 persen. Menjadi perusahaan mobil yang paling menguntungkan di dunia.

Ghosn menjadi pahlawan besar di Jepang. Ia mendapat julukan “Mr Fix It”.

Nama Carlos Ghosn sampai jadi merk bento: Carlos Ghosn Bento. Makanan bento dalam box. Kesukaan para karyawan dan eksekutif. Yang waktu makan siangnya sempit. Jadi lambang pekerja keras.

Carlos Ghosn Bento jadi buah bibir. Carlos Ghosn juga mendapat gelar “Mr Seven Eleven”. Dikenal tidak pernah libur. Kerja tujuh hari seminggu. Dari pagi hingga tengah malam.

From hero to apalah namanya. Reputasinya menembus langit. Tiga tahun lalu. Sekarang di dalam tahanan. Di Jepang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News