Mr Seven Eleven

Oleh Dahlan Iskan

Mr Seven Eleven
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Keluarga ini pindah ke kota besar di Brasil: Rio de Janeiro. Demi kesembuhan sang anak. Tapi tidak juga sembuh.

Di umur enam tahun Carlos Ghosn dikirim ke Lebanon. Diasuh neneknya yang tinggal di Beirut.

Di situlah Carlos Ghosn sekolah. Sampai tamat SMA. Ia menjadi bisa berbahasa Perancis dan bahasa Arab. Dari semula hanya bisa berbahasa Portugis dan Inggris.

Carlos Ghosn meneruskan sekolahnya di Paris. Di politeknik mesin. Politeknik Ecole yang sangat terkenal.

Setamat politeknik Carlos Ghosn bekerja di pabrik ban terkemuka di Eropa: Michelin. Milik Perancis.

Kerjanya sangat bagus. Pangkatnya naik terus. Umur 30 tahun ia sudah menjabat direktur operasional Michelin.

Carlos Ghosn tidak pernah pindah-pindah. Selama 18 tahun penuh ia bekerja di Michelin. Sampai menjadi pimpinan Michelin tertinggi di Amerika Latin. Yang kantornya di Rio de Janeiro. Di kota masa kanak-kanaknya.

Lalu pindah menjadi pimpinan Michelin di Amerika dan Kanada. Di dua benua itu Ghosn bikin lompatan besar. Termasuk membeli pabrik ban Amerika: Uniroyal Goodrich Company.

From hero to apalah namanya. Reputasinya menembus langit. Tiga tahun lalu. Sekarang di dalam tahanan. Di Jepang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News