MRT Izinkan Penumpang Berbuka Puasa di Kereta, Ada Syaratnya
jpnn.com, JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) memperbolehkan penumpang berbuka puasa di dalam kereta.
Head of Corporate Communication Department PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan kebijakan itu hanya diterapkan selama Ramadan.
"Kami memperbolehkan teman-teman membatalkan puasa saat berada di dalam Ratangga (sebutan lain MRT) serta area berbayar yang ada di stasiun,” ucap Tomo dalam keterangannya, Senin (4/4).
Masker dapat dibuka sementara waktu saat berbuka puasa dan digunakan kembali setelah selesai makan dan minum.
Namun, ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi.
Penumpang hanya diizinkan berbuka puasa maksimal sepuluh menit sejak azan magrib berkumandang.
"Hanya diperbolehkan minum air putih dan memakan kurma,” tuturnya.
Adapun jenis makanan dan minuman lainnya mulai dari teh, kopi, sirup, soda atau minuman selain air mineral, makanan kecil, nasi serta lauk pauk, tak diizinkan untuk dikonsumsi di dalam Ratangga.
MRT memperbolehkan penumpang berbuka puasa di dalam kereta selama Ramadan, tetapi ada syaratnya.
- Tarif Transjakarta, LRT, MRT Hanya Rp 1 pada Hari Pelantikan Presiden
- Stasiun MRT Bundaran HI Kini Berganti Nama
- HUT Ke-79 TNI, Naik Transjakarta, MRT & LRT 5 Oktober Hanya Rp 1
- Jokowi Mencanangkan Pembangunan MRT Medan Satria-Tomang
- Jokowi Bandingkan Pembangunan Trem di IKN yang Lebih Murah Ketimbang MRT & LRT
- MMI Donasikan 20 Ribu Masker kepada Penumpang MRT Jakarta