MS Kaban Jangan Brutal dan Liar, Silakan Tempuh Trayek Berkelas
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengomentari pernyataan mantan politikus Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban yang meminta MPR RI menggelar sidang istimewa untuk mengadili Presiden Jokowi.
Pangi menyatakan dirinya tidak sepakat dengan Kaban. Menurut dia, pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu terlalu banyak mudaratnya.
"Negara demokratis lebih menempuh trayek yang berkelas. Negara yang demokrasinya mapan dan stabil, pemilu lima tahunan digunakan sebagai upaya jalur melakukan rotasi kekuasaan dengan damai melalui pemilu," kata Pangi kepada JPNN.com, Rabu (21/7).
Pangi pun menduga bahwa pernyataan itu sengaja dilontarkan Kaban untuk menaikkan popularitas Partai Ummat.
"Bisa saja (untuk menaikkan popularitas Partai Ummat), antitesis, dan kalau ingin populer bisa berbenturan sama yang punya kuasa dan pengaruh besar," ujar Pangi.
"Ambil alih kekuasaan lewat cara yang elegan, yakni menangkan pemilu pilpres dan pileg. Jangan melakukan kudeta atau ambil alih kekuasaan lewat cara-cara inkonstitusional atau brutal," sambung Pangi.
Pangi menyarankan kepada Partai Ummat agar menyiapkan diri saja untuk bisa mengikuti Pemilu 2024.
"Jangan berpikir macam-macam dan liar dengan ingin mengambil alih kekuasaan di tengah jalan lewat cara cara inkonstitusional," ujar Pangi.
Pangi Syarwi Chaniago mengomentari pernyataan MS Kaban yang meminta MPR menggelar sidang istimewa untuk mengadili Presiden Jokowi, simak selengkapnya.
- Mahyeldi Diinginkan Lagi Jadi Gubernur Sumbar versi Survei Voxpol
- Partai Ummat Dukung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024
- Suara PKS Tak Meningkat Drastis Setelah 10 Tahun jadi Oposisi, Begini Analisis Pengamat
- Perihal Ambang Batas Parlemen: Suara Rakyat Terbuang Sia-Sia
- Ketum GMNI Menolak Gerakan Pemakzulan Presiden Jokowi
- KPU Coret 4 Parpol Sebagai Peserta Pemilu di Wilayah ini