MSF Perkirakan Lebih 10 Ribu Muslim Rohingya Terbunuh

Hal yang sangat sensitif yaitu penjelasan dari sejumlah sumber di kalangan militer Myanmar - yang dibantah pemimpin Myanmar - bahwa warga Rohingya yang kembali mungkin dimasukkan ke kamp-kamp, bukan ke desa asal mereka.
Sejumlah lembaga bantuan bahkan mengancam untuk menahan bantuan kemanusiaan jika hal itu benar-benar dilakukan pihak Myanmar.
Paul McPhun dari MSF menyebut masalah kamp tersebut sebagai "tak dapat diterima". Menurut dia, pengalaman sebelumnya menunjukkan hal ini justru akan memperburuk ketegangan antara etnis Burma dan Rohingya yang tak berkewarganegaraan.
"Idenya mengembalikan ribuan warga Rohingya ke negara bagian Rakhine, namun bukannya memberikan keamanan dan kepastian kepada mereka, malah akan dijebloskan ke kamp-kamp pengungsi. Hal itu sama sekali tidak dapat diterima," katanya.
"Kecuali jika masalah fundamental dan mendasar mengenai kekerasan terhadap kelompok etnis ini ditangani, maka kondisi politik untuk kembali sama sekali tidak ada," katanya.

UNHCR drone footage shows the Rohingyas fleeing Myanmar into Bangladesh.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia