MSG Terbukti Aman, UMKM Wajib Pastikan Takaran Sesuai Aturan
"Kami terus mengedukasi melalui medsos seperti IG, LinkedIn, FB, TikTok, dengan menghadirkan postingan yang bersifat edukasi tentang hal baik MSG," kata Satria.
Dia mengatakan P2MI dengan berbagai produknya, banyak digunakan oleh para pelaku dan bisnis kuliner khususnya pelaku UMKM.
"Menyadari hal ini P2MI turut meningkatkan usaha UMKM dengan memberikan atau berbagi kiat-kiat dalam membangun usaha sekaligus memberikan materi yang berhubungan dengan pemakaian MSG, seperti demo cooking, berbagi resep dengan takaran MSG yang benar," imbuhnya.
Ditegaskan Satria, P2MI hadir menjadi asosiasi yang memberikan informasi yang benar dan faktual tentang MSG.
"Pesan kami gunakan MSG secukupnya. Sesuai dengan kebutuhan. MSG tidak berbahaya aman, tetapi yang terpenting adalah cara dan takaran pemakaian," tuturnya.
Satria menerangkan bagaimana cara pengemasan produk penyedap rasa yang benar, yakni tidak boleh dikemas dengan cara dilipat serta dibungkus dengan mengikat menggunakan karet.
Satria menyarankan penggunaan produknya ketika sudah dibuka harus segera dipindahkan ke kotak penyimpanan bumbu.
Hal itu karena sebagai produk asam amino atau glutamat memiliki sifat hidroskopis yang mudah menyerap udara, sehingga terkontaminasi dengan berbagai kuman-kuman.
Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) menggelar Talkshow untuk mengedukasi UMKM mengenai Monosodium Glutamamate (MSG).
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM