MU di Antara Bayang-bayang Kutukan, Semoga Solskjaer Bisa Mengakhirinya

jpnn.com, INGGRIS - Ole Gunnar Solskjaer belum pernah melewati empat besar dalam kompetisi piala mana pun sepanjang menjadi pelatih Manchester United (MU).
Kini, dia mendapatkan kesempatan untuk mengakhiri kutukan tersebut, saat MU lolos ke semifinal Liga Europa dan akan berhadapan dengan tim yang memiliki kenangan indah untuk dihadapi, AS Roma.
Pendukung United pun mendambakan klubnya meraih trofi pertama sejak juara Liga Europa 2017 di bawah kepemimpinan Jose Mourinho.
Mereka sudah empat kali hanya bisa nyaris mendapatkan hal tersebut.
Entah itu dua kekalahan dalam semifinal Piala Liga melawan Manchester City, sekali kalah melawan Chelsea dalam Piala FA tahun lalu, atau kalah dalam empat besar Liga Europa melawan Sevilla tidak lama kemudian, United selalu tersandung saat terakhir kali dikomandani Solskjaer.
Kemenangan atas Granada dalam delapan besar musim ini telah memberi Solskjaer kesempatan kelima untuk melaju ke final dan AS Roma bisa saja memperpanjang penderitaan pelatih asal Norwegia itu.
Namun, pertarungan melawan Roma menimbulkan kenangan indah di Eropa bagi Solskjaer.
Larena tim Italia itu pula yang menjadi lawan terakhirnya di kancah Eropa saat membela United.
Manchester United (MU) seperti di antara bayang-bayang kutukan belum pernah melewati empat besar dalam kompetisi piala mana pun sepanjang dilatih Ole Gunnar Solskjaer.
- Taklukkan Lyon, MU Melaju ke Semifinal Liga Europa
- Semifinal Liga Europa: MU Kembali Berjodoh dengan Tim Asal Basque
- Liga Europa: Catatan Unik Manchester United Setelah Masuk Semifinal
- Tiket Tur Asia Manchester United di Malaysia Terjangkau dan Ramah di Kantong
- Chelsea Harus Bayar 5 Juta Pounds ke MU jika Batal Mempermanenkan Sancho
- MU Bakal Bangun Stadion Baru di Dekat Old Trafford, Berkapasitas 100 Ribu Penonton