Muak dengan Penanganan Corona, Warga Israel Satroni Rumah Netanyahu
Seorang pengunjuk rasa, Yael, mengatakan dia telah kehilangan pekerjaannya di sebuah restoran Tel Aviv.
Dia menyebut pemerintah telat dalam menyalurkan bantuan. "Anda akan berpikir bahwa krisis sekali seumur hidup seperti ini akan mendorong Netanyahu untuk bertindak, dan ternyata tidak. Cukup sudah," katanya. Ia menolak menyebutkan nama belakangnya.
Israel pada Mei mencabut sebagian aturan karantina wilayah, yang telah meratakan kurva infeksi. Tetapi, lonjakan kedua kasus COVID-19 dan pembatasan berikutnya telah membuat peringkat persetujuan Netanyahu anjlok hingga di bawah 30 persen.
Banyak pembatasan telah dicabut untuk menghidupkan kembali aktivitas bisnis, tetapi pengangguran berada pada angka 21,5 persen dan ekonomi diperkirakan akan menyusut enam persen pada 2020. (ant/dil/jpnn)
Netanyahu, yang dilantik untuk masa jabatan kelima pada Mei, menuduh para pengunjuk rasa menginjak-injak demokrasi dan media Israel mendorong perselisihan
Redaktur & Reporter : Adil
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Erling Haaland cs Menolak Tanding Lawan Israel
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- 26 Kontainer Bantuan Kemanusiaan RI untuk Palestina Tertahan di Rafah
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina
- PW GPII Gelar Aksi Demonstrasi, Begini Tuntutannya