Muak, Rakyat Usir Mugabe dari Zimbabwe
jpnn.com, HARARE - Rakyat Zimbabwe akhirnya merasa muak dengan Presiden Robert Mugabe yang sudah memimpin negeri tersebut selama 37 tahun terakhir.
Puluhan ribu orang berkumpul di pusat Kota Harare untuk meminta pengunduran diri Mugabe. Mereka memenuhi jalan-jalan kota Sabtu (18/11) pagi dan membunyikan klakson mereka.
"Ini seperti Natal," kata seorang warga, Fred Mubay. Dia mengatakan bahwa Zimbabwe telah lama menderita dan sekarang, akhirnya, bahagia.
Banyak yang membawa bendera nasional. Seseorang memiliki sebuah poster dengan sebuah pesan untuk presiden berusia 93 tahun itu.
"Tinggalkan Zimbabwe sekarang !!!" sementara seorang pedagang kaki lima di sebuah persimpangan mengangkat sebuah surat kabar dengan tajuk utama, "Mugabe terpojok."
Tentara merebut kekuasaan empat hari lalu namun Mugabe menolak permintaannya untuk meninggalkan jabatannya. Pejabat militer dan senior dalam partai Zanu-PF yang berkuasa sekarang muncul untuk memaksa Mugabe keluar dalam waktu 48 jam.
Pada Jumat (17/11) Mugabe muncul di hadapan publik. Presiden Zimbabwe itu menghadiri wisuda tahunan Zimbabwe Open University di ibu kota Harare.
”Presiden Mugabe tidak berpidato dalam acara tersebut. Tapi, dialah yang membuka acara, kemudian ikut menyanyikan lagu kebangsaan bersama semua orang yang hadir di ruangan itu,” kata seorang peserta wisuda kepada Reuters.
Mugabe yang dikudeta Rabu lalu (15/11) datang tanpa pengawalan ketat. Tidak ada Ibu Negara Grace dan Menteri Pendidikan Jonathan Moyo dalam acara tersebut.
Setelah 37 tahun, rakyat Zimbabwe akhirnya mengatakan cukup kepada Mugabe
- Anak Mantan Presiden Mengamuk di Pesta, Satu Mobil Hancur
- Otak Kudeta Zimbabwe Tewas Dibunuh COVID-19
- Berkuasa 37 Tahun, Robert Mugabe Ternyata Masih Kalah Tajir dari Menhan Prabowo
- Mantan Diktator Zimbabwe Robert Mugabe Meninggal Dunia
- Pemilu Zimbabwe: Mugabe Minta Rakyat Tak Pilih Si Buaya
- Dikudeta, Mugabe Dapat Hadiah Mobil, Rumah dan Duit Miliaran