Mubarak Ditenggat Jumat
Demo Sejuta Orang, Tuntut Mundur sebelum Transisi Demokrasi di Mesir
Rabu, 02 Februari 2011 – 06:45 WIB
Tokoh pembangkang yang juga mantan kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tersebut menambahkan bahwa rakyat Mesir telah menandai Jumat nanti sebagai "hari kepergian" (bagi Mubarak dari kekuasaan). "Saya berharap Presiden Mubarak mau turun sebelumnya dan meninggalkan negeri ini setelah 30 tahun berkuasa. Saya rasa dia tidak ingin terjadi banjir darah (di Mesir)," papar peraih Nobel Perdamaian pada 2005 tersebut.
Baca Juga:
ElBaradei telah ditunjuk kelompok oposisi sebagai pemimpin dalam mewujudkan transisi demokrasi di Mesir. Tokoh yang sebelumnya tinggal di Austria itu menyatakan bahwa pihaknya berharap Mubarak mau turun tanpa takut akan diadili dan dihukum."Saya ingin Presiden Mubarak keluar (turun dari kekuasaan, Red) secara aman," ujar ElBaradei dalam wawancara terpisah dengan stasiun televisi Al-Hurra. "Kami akan membuka halaman dan lembaran baru. Jadi, kami bisa memaafkan apa yang terjadi di masa lalu," terangnya.
Dalam wawancara lain, ElBaradei mengungkapkan bahwa Mubarak harus turun dan meninggalkan Mesir jika ingin selamat. "Saat ini, Anda bisa dengarkan di jalan-jalan bahwa rakyat tidak lagi bicara Mubarak harus turun. Mereka sudah bilang bahwa Mubarak harus disidang. Jika dia benar-benar ingin selamat, sebaiknya segera pergi ke luar negeri," ucapnya kepada koran The Independent. "Saya kira tentara Mesir kini bersama dengan rakyat," tambah diplomat veteran itu.
Kantor berita Reuters menaksir lebih dari 200 ribu orang mengikuti parade atau pawai di Kairo kemarin. Informasi lain menyebut, tidak kurang dari 400 ribu orang membanjiri Lapangan Tahrir. Analis menduga peserta demonstrasi di Kairo, Alexandria, dan Suez kemarin bisa saja mendekati sejuta orang.
KAIRO - Tuntutan supaya Presiden Mesir Hosni Mubarak mundur dari kekuasaannya sudah menjadi harga mati. Unjuk rasa besar-besaran di Mesir terus berlangsung.
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan