Mubarak Ditenggat Jumat
Demo Sejuta Orang, Tuntut Mundur sebelum Transisi Demokrasi di Mesir
Rabu, 02 Februari 2011 – 06:45 WIB
"Harus ada transisi secara tertib dan damai," kata Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengutip formula yang digunakan Menlu Hillary Clinton. "Akan ada negosiasi yang berarti dengan berbagai pihak di kalangan rakyat Mesir, termasuk oposisi. Saya yakin transisi yang tertib berarti perubahan," lanjut Gibbs.
Gibbs juga menyebut akan dihindari kemungkinan Mubarak dijatuhkan. Skenarionya, bisa jadi, Mubarak akan diminta tidak mencalonkan diri dalam pemilu mendatang. Jadi, akan muncul presiden baru. "Itu bukan pemerintah kami yang menentukan. Semua tergantung pada rakyat Mesir," tandasnya. (AFP/AP/Rtr/dwi)
KAIRO - Tuntutan supaya Presiden Mesir Hosni Mubarak mundur dari kekuasaannya sudah menjadi harga mati. Unjuk rasa besar-besaran di Mesir terus berlangsung.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan