Muchachos
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Akan tetapi, sepak bola adalah bagian dari kapitalisme global dengan putaran uang ribuan triliun.
Dalam tradisi kapitalisme global ada privilege bagi perusahaan-perusahaan trans-nasional raksasa untuk mendapatkan perlindungan supaya tidak bangkrut.
Muncul jargon ‘’Too Big to Fail (TBTF)’’ , terlalu besar untuk (dibiarkan) gagal, yang menggambarkan pentingnya perusahaan-perusahaan besar itu untuk tetap berdiri, at all cost, dengan ongkos sebesar apa pun.
Pemerintah Amerika Serikat punya daftar perusahaan-perusahaan yang masuk kategori TBTF yang harus dilindungi dari kebangkrutan.
Pemerintah Amerika siap menggelontorkan subsidi besar untuk menjamin korporasi TBTF tetap berdiri.
Ekonomi Amerika boleh kembang kempis dihajar resesi, tetapi bonus para eksekutif korporasi besar akan tetap diberikan dalam jumlah edan-edanan. Itulah prinsip TBTF yang menjadi kredo kapitalisme global.
Dalam tradisi sepak bola internasional juga ada kategori TBTF itu. Brasil gagal melewati adangan Kroasia di perempat final melalui adu penalti.
Tinggal Argentina yang menjadi wakil Amerika Latin. Untunglah Argentina bisa melewati adangan Belanda.
Final kali ini seperti final milik Messi. Ini adalah kesempatan terbesar dan, mungkin, terakhir bagi La Pulga, Si Kutu Messi untuk mengangkat tropi Piala Dunia.
- Real Madrid vs Arsenal: Momen Kylian Mbappe Menebus Dosa?
- Luis Suarez: Messi Ingin Tampil di Piala Dunia 2026
- Prabowo Sebut Pemerintah Qatar Bakal Investasi USD 2 Miliar untuk Danantara
- Gandeng Qatar, BTN Siapkan USD2 Miliar Untuk Bangun 100 Ribu Unit Hunian di Indonesia
- Reaksi Patrick Kluivert Setelah Timnas U-17 Indonesia Tembus Piala Dunia
- 3 Algojo Penalti Real Madrid Melempem, Ancelotti Pusing