Muchachos
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Argentina tidak boleh gagal. Begitu kata teori konspirasi.
Banyak kejanggalan yang menguntungkan Argentina.
Messi menjadi kandidat top scorer dengan lima gol, empat di antaranya melalui penalti.
Hanya satu gol yang dicetak melalui permainan hidup, itu pun hanya dari tim sekelas Australia.
Argentina terlalu mudah mendapatkan hadiah penalti, termasuk ketika menghadapi Kroasia.
Messi terlalu dimanja, sehingga wasit yang membuatnya tidak senang pun harus dipulangkan lebih awal. Itulah serangkaian teori konspirasi yang berkembang.
Kapitalisme global mempunyai ikon-ikon. Bill Gates, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, Jack Ma, Elon Musk, adalah ikon kapitalisme global.
Sepak bola global juga punya ikonnya sendiri. Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Neymar Jr, adalah ikon sepak bola global.
Final kali ini seperti final milik Messi. Ini adalah kesempatan terbesar dan, mungkin, terakhir bagi La Pulga, Si Kutu Messi untuk mengangkat tropi Piala Dunia.
- Real Madrid vs Arsenal: Momen Kylian Mbappe Menebus Dosa?
- Luis Suarez: Messi Ingin Tampil di Piala Dunia 2026
- Prabowo Sebut Pemerintah Qatar Bakal Investasi USD 2 Miliar untuk Danantara
- Gandeng Qatar, BTN Siapkan USD2 Miliar Untuk Bangun 100 Ribu Unit Hunian di Indonesia
- Reaksi Patrick Kluivert Setelah Timnas U-17 Indonesia Tembus Piala Dunia
- 3 Algojo Penalti Real Madrid Melempem, Ancelotti Pusing