Muchdi PR Tak Diakui Jadi Ketua DPW PPP
Pasca-Muswil Ganda di Papua
Kamis, 19 Mei 2011 – 06:36 WIB
Muswil ganda di PPP Papua berawal ketika acara yang dibuka Suryadharma Ali, di Asrama Haji Jayapura, 14 Mei 2011 lalu, itu sampai pada agenda persidangan laporan pertanggungjawaban DPW. Saat itu, sejumlah DPC menolak laporan atas kinerja 5 tahun terakhir DPW tersebut. Kekacauan muncul pasca perbedaan pandangan itu.
Puncaknya, beberapa DPC yang menolak LPJ memutuskan walk out dari arena muswil yang persidangan-persidangannya dilaksanakan di Hotel Mustagco, Jayapura, itu. Mulai dari sini, masing-masing kubu punya klaim masing-masing. Kubu DPP PPP menyatakan, kalau yang memutuskan meninggalkan arena muswil adalah sebanyak 13 pengurus cabang. Mereka ini lah yang menilai kepemimpinan Ketua DPW Reba Pontoh gagal. Selain terjadi kevakuman, DPW juga dianggap gagal membawa kebesaran PPP di Papua.
Mereka lantas melanjutkan muswil di tempat terpisah, di Hotel Sentani. Muswil ini kemudian ikut dihadiri Ketua DPP Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) DPP PPP Emron Pangkapi. Terpilih lah kemudian, Bachtiar Gaffar dan 2 orang formatur H Indar dan Basri Mursyid.
Di sisi lain, kubu Muchdi PR juga punya versi yang lain. Menurut kelompok ini, hanya 9 DPC yang meninggalkan arena muswil. Sisanya, 13 DPC memutuskan tetap melanjutkan muswil di Hotel Mustagco. Terpilih lah kemudian Muchdi PR dengan kemenangan mutlak.
Apakah sikap DPP ini merupakan upaya menjegal Muchdi sejak awal? Hal itu mengingat mantan wakil ketua umum DPP PArtai GErindra itu termasuk yang sudah menyatakan siap maju sebagai ketua umum dalam muktamar PPP, Juli 2011 mendatang. "Nggak ada itu, karena realitas (muswil)-nya memang begitu," bantah Suryadharma, kembali.(dyn)
JAKARTA - Manuver Muchdi Purwoprandjono -akrab disapa Muchdi PR- di musyawarah wilayah (muswil) Papua berbuah kepengurusan ganda. Di satu kubu, mantan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Biaya Pemilihan di 2024 Membengkak, Perlu Evaluasi Sistem Pemilu
- Pemerintah Perlu Evaluasi Kebijakan Moratorium DOB
- Golkar Selalu Terbuka, Bahlil Tunggu Respons Jokowi
- Ini Alasan PDIP Baru Sekarang Mengumumkan Pemecatan Jokowi
- PDIP Ungkap Alasan Pecat Gibran bin Jokowi dan Bobby Nasution, Ternyata
- Komarudin Umumkan Pemecatan Jokowi, Lihat Tokoh PDIP yang Menemani