Mucikari dan PSK Dolly Gelar Doa
jpnn.com - SURABAYA - Mucikari dan PSK yang tidak setuju dengan penutupan lokalisasi Dolly, kemarin juga melakukan aksi. Mereka mengadakan deklarasi tandingan.
Deklarasi sekitar pukul 20.00 itu digelar di tengah Jalan Jarak Gang Lebar. Mereka membuat tumpeng dan membaca doa.
Ratusan PSK juga terlihat berkumpul dengan mengenakan baju hitam serta menutup wajah mereka dengan masker. Terlihat pula beberapa ketua RT dan RW yang menolak penutupan. Deklarasi itu juga berjalan lancar. Petugas dari Polsek Sawahan hanya berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Koordinator Tim Advokasi Front Pekerja Lokalisasi Anisa mengungkapkan bahwa deklarasi pemkot itu tidak berkekuatan hukum. Menurut dia, lokalisasi tetap buka seperti biasa. ’’Tetap buka, tidak apa-apa,’’ tegasnya.
Pernyataan Anisa itu sekaligus menjadi tanda bagi PSK untuk kembali beraktivitas. Beberapa PSK terlihat mencium tangan Anisa. Banyak PSK dan mucikari yang kembali ke wisma masing-masing.
Sementara itu, berdasar pantauan Jawa Pos, suasana deklarasi penutupan Dolly berlangsung khidmat tadi malam. Itu jauh berbeda dengan situasi pada siangnya.
Mengetahui 18 Juni kemarin sebagai hari penentuan nasib Dolly, warga sekitar lokalisasi yang menolak penutupan Dolly all-out menunjukkan penentangannya. Rabu (18/6) sekitar pukul 06.30 sejumlah warga terlihat sudah mendatangani Jalan Girilaya yang menjadi akses masuk utama ke lokalisasi Dolly. Pemuda dan sejumlah orang dewasa yang mengenakan kaus hitam bertulisan menolak penutupan lokalisasi memblokade jalan tersebut.
Pengendara yang hendak mengakses Jalan Girilaya diminta untuk mencari jalan lain. Sebuah spanduk hitam bertulisan Kami menolak akal yang tidak punya hati nurani dipasang di portal penutup jalan. Sekitar pukul 09.00 pemblokade memperbolehkan pengendara sepeda motor masuk dan keluar. Tapi, menjelang tengah hari jalan itu ditutup total. ”Tidak ada pengecualian, ambil jalan lain saja,” ujar seorang yang menutup jalan tersebut.
SURABAYA - Mucikari dan PSK yang tidak setuju dengan penutupan lokalisasi Dolly, kemarin juga melakukan aksi. Mereka mengadakan deklarasi tandingan.
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap