Mucikari dan PSK Dolly Gelar Doa

Mucikari dan PSK Dolly Gelar Doa
MENOLAK TUTUP: Para warga serta PSK penghuni Gang Dolly melakukan aksi demontrasi menolak penutupan lokalisasi Dolly di Jalan Jarak, Surabaya. Foto: Angger Bondan/Jawapos

Pengerahan massa yang menolak penutupan lokalisasi itu juga terjadi di kawasan sekitar Islamic Center, tempat deklarasi, sekitar pukul 09.00. Sekitar 30 orang berorasi di tengah jalan yang dekat dengan Islamic Center. Tapi, aksi tersebut tak sampai 20 menit. Polisi berhasil membujuk mereka agar mundur hingga menjauh dari jalan utama.

Massa berbaju hitam itu masih terlihat berkerumun di Jalan Raya Dukuh Kupang yang dekat dengan kantor Kelurahan Putat Jaya. Mereka menutup satu jalur jalan itu dengan memarkir motor di tengah jalan mulai pukul 10.00 hingga sekitar pukul 12.30. Anggota Satuan Sabhara Polrestabes Surabaya terlihat berjaga-jaga di samping mereka.

Sekitar pukul 12.45 satu satuan setingkat kompi (SSK) pengendalian massa (dalmas) Polda Jatim bergerak dari gedung Islamic Center. Seratus personel itu menumpang enam truk milik polisi. Saat mereka hendak melewati blokade warga itu, sempat terjadi bentrok kecil.

Warga yang berjumlah tak lebih dari 25 orang berusaha menghalangi polisi dengan membuat barikade hidup. Mereka bergandengan tangan rapat membuat barikade hingga dua baris. ”Gak bisa lewat, Pak. Sampai di sini saja,” ungkap Fiki Darma, 27, salah seorang pemuda yang memblokade jalan.

Saling dorong tak terhindarkan. Tapi, lantaran kalah jumlah, blokade warga pun bisa ditembus dengan mudah. Mereka terdesak hingga tepat di U-turn depan kantor Kelurahan Putat Jaya. Fiki mengaku sempat kena pukul di kepala. ”Iya, tadi aku diantem (dipukul, Red),” ujarnya sambil memegangi kepala bagian kanan.

Dia mengadukan hal tersebut kepada rekan sesama kontra penutupan lokalisasi. Sirene di lokalisasi Dolly-Jarak pun langsung meraung-raung. Mereka yang stand by di dalam pun akhirnya keluar mendatangi lokasi bentrokan di depan Kelurahan Putat Jaya.

Kemarahan dari teman-teman Fiki juga semakin menjadi. Mereka meminta polisi bertanggung jawab. Bahkan, mereka ingin merangsek mendekati polisi yang masih terlihat berbaris rapi mempersiapkan diri dengan tameng plastik dan tongkat kayu.

Untung, bentrokan lebih besar bisa terhindarkan. Kapolsek Sawahan Kompol Manang Soebeti langsung mendatangi warga. Dia menjelaskan perkara yang sebenarnya. Yakni, seratus anggota Dalmas Polda Jatim itu justru ingin mengamankan lokasi. Sebab, ada informasi massa yang pro penutupan akan datang ke Dolly-Jarak. ”Ini untuk antisipasi. Mereka kami tempatkan di kantor Kelurahan Putat Jaya,” ujar Manang.

SURABAYA - Mucikari dan PSK yang tidak setuju dengan penutupan lokalisasi Dolly, kemarin juga melakukan aksi. Mereka mengadakan deklarasi tandingan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News