Mudah Kenyang, Pertumbuhan Kurang Seimbang

Mudah Kenyang, Pertumbuhan Kurang Seimbang
KASUS LANGKA: Khusnur menjenguk Fia setelah menjalani operasi pengangkatan rambut dari tubuhnya di RS Royal Surabaya Jumat lalu (15/2). Foto: Fredrik Tarigan/Jawa Pos
Nah, cerita Siti, bila tangan kanannya memegangi dot, tangan kiri mencabuti rambut. Rambut yang dicabuti itu tidak dibuang, tapi dimakan. Fia sendiri mengaku masih ingat kebiasaan masa kecilnya tersebut. Bahkan, dia merasa nyaman bila rambutnya dimakan berbarengan dengan susu. "Ya, begitu itu. Lebih enak pakai susu. Tapi, saya sudah lupa rasanya," sambung Fia.

Kebiasaan itu ditinggalkan Fia ketika sudah tidak ngedot saat berusia 5 tahun. Waktu itu Siti mulai melatih Fia minum susu menggunakan gelas. Sejak saat itu Fia benar-benar berhenti makan rambut. Selain melarang, Siti sempat berpikir bahwa rambut yang dimakan Fia bisa keluar menjadi kotoran (feses). Karena itu, Siti tidak khawatir terhadap kondisi anaknya.

Fia juga mengaku tidak pernah merasakan sakit perut parah. Kadang-kadang saja perutnya nyeri. Sulung tiga bersaudara ini mengira hal itu adalah sakit perut biasa. Tapi, ketika makan, Fia merasa lebih cepat kenyang. Baru pada Agustus 2012 lalu, pelajar SMA kelas X di Gresik ini mulai merasakan hal yang tidak biasa.

Pada bulan puasa itu, Fia merasakan nyeri yang sangat di semua area perut. Dia mulai menyadari bahwa perutnya lebih keras daripada orang lain. Selain itu, Siti melihat badan anaknya sangat kurus. "Saya pikir memang ada apa-apa dalam badannya, kok kurus sekali dan perutnya sering sakit," papar Siti yang karyawati sebuah perusahaan di Gresik ini.

TIM dokter bedah digestif RS Royal Surabaya baru saja menangani kasus langka. Yakni, mengeluarkan rambut yang sudah belasan tahun bersemayam di tubuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News