Mudah-mudahan Sertu Iman Mati Syahid

jpnn.com - JAKARTA - Jenazah Sertu Imam Syadi'i, 48, disalatkan di Masjid Nurul Bahar, di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Mintoharjo, Jakarta Pusat, Rabu (5/3).
Salat jenazah korban ledakan Gudang Amunisi Komando Pasukan Katak Kawasan Armada Barat, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Rabu (5/3), itu dilaksanakan usai pelaksanaan salat magrib berjamaah di masjid tersebut.
Rencananya, usai disalatkan jenazah akan dibawa ke rumah duka di Jalan Rawa Silem I Perumahan Wahana Harapan, nomor 49 a, Bekasi Utara, Jawa Barat.
Salat jenazah dipimpin oleh imam Kolonel Hasbullah. Dalam sambutan singkatnya, Hasbullah berharap semoga korban yang meninggal dalam keadaan syahid. "Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran," kata Hasbullah.
Usai salat, jenazah langsung dibawa ke dalam mobil untuk kemudian diberangkatkan ke rumahnya. Tampak istri korban, Sirum dan anaknya, Tri Wahyono hadir mengiringi kepulangan Iman untuk selama-lamanya.
Istri korban tak dapat menyembunyikan rasa sedihnya. Perempuan berjilbab itu terlihat didampingi dua kerabatnya. Ia sesekali terlihat sesenggukan. Ia pun duduk masuk bersama sepupunya, Agus, di dalam mobil mendampingi jenazah suaminya. "Saya baru tahu ini," kata Sirum sebelum masuk mobil.
Baik Sirum dan anaknya, mengaku belum tahu akan dimakamkan dimana jenazah suaminya. "Saya anaknya, belum tahu dimakamkan dimana," kata Tri Wahyono. (boy/jpnn)
JAKARTA - Jenazah Sertu Imam Syadi'i, 48, disalatkan di Masjid Nurul Bahar, di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Mintoharjo, Jakarta Pusat,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Meski Ada Efisiensi Anggaran, Menhub Dudy Tetap Adakan Mudik Gratis Lebaran 2025
- Gandeng Komdigi, Mentrans Iftitah Ingin Transformasi Transmigrasi Lebih Dikenal Publik
- Beralih ke Produk Tembakau Alternatif Bisa Jadi Opsi Bagi Perokok Konvensional
- Komisi II DPR: BKD Jateng Bersalah atas Gagalnya 592 Lulusan PPG di Seleksi PPPK
- Jujurlah, Apa Alasan Pengangkatan PPPK 2024 Maret 2026? Ada 3 Hal Harus Dijelaskan
- Mentrans Iftitah Gandeng Komdigi demi Optimalkan Transformasi Transmigrasi