Mudik Lebaran 2022: Harus Jaga Stamina, Manfaatkan Aplikasi Kesehatan
jpnn.com, JAKARTA - Mudik merupakan momentum tahunan yang dinantikan umat muslim di Indonesia. Merayakan Hari Raya Idulfitri setelah menjalankan puasa selama satu bulan terasa hambar jika tidak berada di kampung halaman bersama keluarga besar.
Diperkirakan awal pekan depan arus kendaraan para pemudik sudah mulai padat. Pemerintah memperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 85,5 juta orang.
"Bayangkan mudik kali ini naik 40 persen dibandingkan 2019,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Memang pemerintah sudah mengantisipasi agar tidak terjadi kemacaten parah ada arus mudik Lebaran 2022.
Disiapkan berbagai rekayasa lalu lintas seperti aturan ganjil genap, one way, contra flow, dan truk berporos tiga dilarang melintas di jalan tol dan arteri di masa mudik.
Menhub Budi mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal dan mematuhi aturan rekayasa lalu lintas yang sudah disiapkan pemerintah.
Dia memprediksi apabila tidak ada kesadaran masyarakat untuk tidak bersama-sama mudik pada 29 dan 30 April 2022, maka akan terjadi kemacetan.
"Jadi jangan harap bisa ke Semarang itu 6 sampai 7 jam, bisa dua kali lipatnya," kata Budi.
Mudik Lebaran 2022, pemerintah mengajak pemudik memanfaatkan Aplikasi Kesehatan untuk telekonsultasi, salah satunya SehatQ.
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- 110 Juta Orang Diprediksi Lakukan Mudik Akhir Tahun
- AstraZeneca & Good Doctor Berkolaborasi Dalam Pemanfaatan Aplikasi Kesehatan Digital
- Pelni Siapkan 8 Kapal Untuk Mudik Natal dan Tahun Baru di Papua
- Antusiasme Mudik Gratis Tinggi, Pemprov Jateng Upayakan Tambah Kuota di Idulfitri 2025
- Indikator Sebut Publik Puas dengan Kinerja Polri selama Mudik Lebaran 2024