Mudik Naik Sepeda dari Cikarang ke Solo, Frans & Widodo Butuh Waktu 3 Hari

Sejumlah perlengkapan yang dibawa saat perjalanan adalah ban dalam ganti, kunci T, beberapa baju ganti, dua botol minum, helm, kaca mata khusus untuk bersepeda, jaket atau kaos berwarna terang, sarung tangan, sepatu, dan kaus kaki panjang.
Frans menekankan warna baju yang terang sangat bermanfaat untuk melindungi diri ketika melewati jalan yang mana terdapat pemudik lain yang menggunakan truk, motor atau mobil dengan batas kecepatan tinggi akibat mengejar waktu untuk sampai di tempat tujuan mudik.
"Warna bajunya harus terang, karena kalau sedang di jalan bisa terlihat (oleh pengemudi lain). Jadi, kami harus selalu waspada terhadap kendaraan lain," kata Frans.
Widodo menambahkan kalau persiapan lain yang mereka lakukan adalah memastikan kondisi sepeda dalam keadaan benar dan aman digunakan selama mengikuti kegiatan mudik.
Sementara terkait dengan fisik, mereka biasanya pemanasan dengan menempuh jarak bersepeda kurang lebih 100 kilometer pergi pulang, untuk mempersiapkan diri tiga bulan sebelum waktu keberangkatan yang ditentukan.
"Misalnya satu minggu kami 100 km pergi pulang untuk meningkatkan endurance (ketahanan)," kata Widodo.
Dia juga membeberkan biaya yang dikeluarkan selama perjalanan bisa mencapai Rp 1 juta per orang, termasuk untuk penginapan dan makan di jalan selama tiga hari. (antara/jpnn)
Sudah jadi ritual mudik ke Solo, Frans dan Widodo lebih memilih menggunakan sepeda dari tempat tinggalnya di Cikarang.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Polisi Tembak Pelaku Pencurian Rumah Ditinggal Pemudik
- Posko Arus Balik Pupuk Kaltim, Bantu Perjalanan Pemudik Kembali ke Perantauan
- Uang Habis, Pemudik Senang Ada Program Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng
- H+7 Lebaran, ASDP Catat 780 Ribu Pemudik & 200.000 Unit Kendaraan Kembali ke Jawa
- Lepas Ratusan Pemudik Balik ke Perantauan, Ahmad Luthfi: ke Depan Akan Ditingkatkan Lagi
- Pertamina Bangun Posko Mudik Sambut Arus Balik, Salah Satunya di Pelabuhan Semayang