Mudik Pakai Mobil Pribadi? Gunakan BBM Beroktan Tinggi!

Lebih lanjut dia menjelaskan, banyak kerugian jika mobil menggunakan BBM beroktan rendah seperti Premium. Yang paling nyata, emisi gas buang jadi lebih polutif dan tidak sesuai dengan konsep green car atau mobil ramah lingkungan.
Selain itu, dampak jangka panjang pada ketahanan mobil. “Untuk jangka menengah, terkait dengan performa atau tenaga mesin. Penggunaan oktan rendah akan membuat mesin harus melalui servis khusus pada jangka waktu tertentu,’’ urainya.
Sebagai mekanik, Erwin sudah lama mempelajari hal itu. Dia mengaku menemukan beberapa mobil konsumen yang memiliki deposit karbon di mesin cukup tinggi.
Selain itu, muncul keluhan getaran seperti knocking atau mesin yang menggelitik. ternyata, hal itu akibat penggunaan Premium.
Erwin menambahkan, tingginya deposit karbon di mesin disebabkan proses pembakaran tidak sempurna. Itulah yang terjadi ketika bahan bakar jenis Premium berada di dalam tangka bensin.
Lama-lama, penumpukan itu akan menurunkan tenaga mesin. ’’Kalau sudah terjadi penumpukan karbon, satu-satunya jalan dilakukan pembersihan ruang bakar,’’ terangnya.(dim)
Lebaran di Indonesia tak bisa dilepaskan dari tradisi mudik. Demi Idulfitri, warga kembali ke kampung halaman.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ziarah ke TPU Karet Bivak, Banyak Warga Lupa Lokasi Makam Kerabat
- Hari Kedua Lebaran 2025, Menkop Budi Arie Kunjungi Joko Widodo
- Ribuan Pengunjung Padati Margasatwa Ragunan pada H+1 Lebaran
- Kapolda Riau Pantau Jalur Mudik dari Udara, Pastikan Lalu Lintas Lancar dan Aman
- Mudik Lebaran 2025, 1,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta Hingga 1 April 2025
- H2 Lebaran, Jasa Marga Terapkan Contraflow di Tol Cikampek Sejak Pagi