Mudik Renggut 283 Nyawa

Mudik Renggut 283 Nyawa
BERDESAKAN- Ribuan calon penumpang berdesakan saat memasuki Pelabuhan Merak, Kamis (16/8) dini hari. Meskipun harus rela berdesakan, mudik menggunakan kapal roro banyak disukai karena biayanya lebih murah dibandingkan menggunakan moda transportasi lain. Foto: Adeng Bustomi/Radar Banten/JPNN
Arus mudik tak hanya memicu naiknya angka kecelakaan. Tingkat kejahatan juga ikut terkerek. Kata Anang, ada beberapa kejahatan yang kejadiannya meningkat siknifikan selama momen mudik. Itu terjadi baik yang menimpa para pemudik atau pada rumah yang mereka tinggalkan. Yang paling mencolok adalah pencurian sepeda motor. Selama dua hari, Senin (13/8) dan Selasa (14/8), terjadi 77 kejadian.

     

"Kejadian kriminal lainnya masih ada. Di antaranya ada pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian dengan senjata api. Data-data ini adalah hasil operasi ketupat Lebaran mulai 11 Agustus sampai 15 Agustus," katanya.

     

Kasus kejahatan tertinggi, kata Anang, terjadi di Jawa Barat dan Jawa Timur sebanyak 28 kasus. Diikuti Sulawesi Selatan dengan 24 kasus. Sedangkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur masing-masing 15 kasus. Meskipun begitu, secara umum situasi masih kondusif. Sebab, semakin dekat ke hari raya, angkanya semakin turun. "Total ada 1.729 kejahatan," katanya.

     

Anang berharap para pemudik menjaga diri dan tetap waspada. Seringkali kendati sudah berhati-hati, mereka tetap menjadi korban karena pengendara lain yang lengah. Apalagi volume kendaraan bermotor diperkirakan meningkat drastis. "Jaga diri dan keluarga agar selamat sampai di rumah," katanya. (aga/ca)

     

JAKARTA - Mudik seharusnya menjadi momen menggembirakan untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Sayangnya, ritual tahunan itu kerap memakan korban.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News