Mudik Seru Menpar Arief Yahya Berujung Manis di Diaspora Banyuwangi
Tentu juga akan menaikkan minat wisatawan mancanegara maupun lokal untuk berkunjung ke Desa Adat Kemiren.
"Barong Ider Bumi Kemiren tepatnya adalah upacara adat oleh leluhur masyarakat Suku Using Kemiren, dimana tujuan ritual ini adalah sebagai media tolak bala, melindungi kampung dari segala hal yang negatif, hama tanaman, wabah penyakit, dan serakat yang ada di Kemiren,” ujar Bramuda.
Arief Yahya tampak terkesima dengan tradisi adat masyarakat asli suku Using Banyuwangi ini, di mana masih kental menjunjung tinggi nilai tradisi dengan melestarikan budaya dan kesenian para leluhur.
Dia takjub dengan penampilan balita Akbar dan Killa berusia 4 tahun saat membawakan tari Jaran Goyang.
"Ini bentuk pelestarian sejak dini. Anak balita bisa menari seluwes itu. Kita harap ada pelestarian lahir dan terus berkembang di tempat ini," tutur Arief.
Arief Yahya sempat menikmati santapan kuliner pecel pitik di Desa Kemiren di akhir acara. Makanan khas Banyuwangi itu menggunakan bahan utama ayam kampung muda.
Setelah disembelih, ayam kampung dibersihkan lalu dipanggang secara utuh di perapian. Bumbu-bumbu sangat sederhana, yaitu kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk, dan gula. Setelah dihaluskan, bumbu dicampur dengan parutan kelapa muda.
Ayam yang telah dipanggang lantas disuwir menggunakan tangan. Kuliner khas Banyuwangi lainnya ada rujak soto, nasi cawuk, lontong sayur, sampai sayur kelor sambal sereh.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memanfaatkan momen mudik seru sebagai ajang untuk memajukan pariwisata di kampung halaman.
- Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pastikan Libur Nataru Aman dan Nyaman
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris