Mudik
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Hasil donasi ini didistribusikan ke berbagai inisiatif, di antaranya lebih dari 840.000 warga mendapatkan bantuan kebutuhan pokok, lebih dari 9.100 warga yang sakit terbantu biaya pengobatannya, serta lebih dari 3.400 pelajar dan mahasiswa mendapatkan bantuan biaya pendidikan.
Tak hanya itu, merespons berbagai bencana alam di tahun ini, ratusan ribu orang melakukan patungan untuk membantu ribuan korban.
Di tengah pandemi yang tidak terduga jiwa kedermawanan manusia Indonesia ternyata tetap bertahan.
Ini menunjukkan kuatnya solidaritas sosial dan semangat gotong royong di Indonesia.
Selain menolong sesama manusia para donatur juga ringan tangan membantu proyek donasi yang ditujukan untuk penyelamatan hewan seperti kucing, burung, dan anjing.
Selama 2021 ribuan inisiatif penyelamatan hewan membuka aplikasi donasi digital dan mendapatkan respons yang bagus.
Dalam hal kedermawanan ini Indonesia bisa disandingkan sejajar dengan negara makmur seperti Amerika Serikat.
Di Indonesia para pendonor umumnya mempunyai motovasi agama dalam memberikan donasinya, sementara di Amerika lebih didorong oleh humanisme atau kemanusiaan.
Pemandangan kemacetan sepanjang 20 kilometer selama 8 jam di Pelabuhan Merak disebut sebagai rekor kemacetan terpanjang dan terlama di dunia.
- Forum Pemred SMSI Gelar Diskusi Membedah Solusi Kemacetan yang Merugikan Masyarakat
- Ini Strategi BAZNAS Jabar Mengurai Kemiskinan Ekstrem
- BAZNAS Tingkatkan Sinergi dengan Mitra untuk Penguatan Layanan Zakat
- Antisipasi Kemacetan, Warga Minta Polisi Siaga di Simpang OPI
- BAZNAS Sulsel Wujudkan Tata Kelola ZIS dan DSKL yang Transparan
- Antisipasi Kemacetan saat Nataru, Gapasdap Minta Pemerintah Tambah Dermaga di Merak-Bakauheni