Mufida: Masyarakat Sudah Menahan Diri Sejak 3 Juli, Baru Ada Bansos Turun
![Mufida: Masyarakat Sudah Menahan Diri Sejak 3 Juli, Baru Ada Bansos Turun](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2020/05/13/IMG_20200513_103328.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyoroti perlunya bantuan sosial segera disalurkan ke masyarakat menyusul keputusan pemerintah memperpanjang masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021.
Menurut Mufida, sapaan Kurniasih Mufidayati, masyarakat sudah lama kesulitan sejak awal penerapan PPKM Darurat dari 3 Juli 2021.
Namun, bantuan sosial kepada masyarakat baru bisa terealisasi menyusul perpanjangan masa PPKM Darurat.
"Ingat masyarakat sudah menahan diri sejak 3 Juli. Baru ada bantuan sosial turun pekan terakhir PPKM Darurat jilid I," kata legislator fraksi PKS itu dalam keterangan persnya, Selasa (21/7).
Adapun bantuan pemerintah kepada masyarakat berupa tunai, sembako, subsidi listrik, dan kuota internet kepada masyarakat terdampak kebijakan PPKM Darurat.
Anggaran Rp 55,21 triliun disiapkan pemerintah demi membantu masyarakat selama perpanjangan masa PPKM Darurat.
"Catatan saya hanya satu, segera cairkan untuk rakyat. Jangan berlarut-larut lagi di tataran teknis. Rakyat sudah bersabar," ucap Mufida.
Dia juga meminta selama perpanjangan, perbaikan indikator sistem kesehatan dilakukan pemerintah.
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyoroti perlunya bantuan sosial segera disalurkan ke masyarakat menyusul keputusan pemerintah memperpanjang masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021.
- 3 Pesan Penting Sekjen PKS kepada Semua Anggota DPRD
- Fraksi PKS: Parlemen Uni Eropa Harus Gunakan Kekuatannya Mendukung Palestina Merdeka
- Luhut Blak-blakan soal Bansos Rp 500 Triliun yang Selama Ini Tak Tepat Sasaran
- Inisiator Sumbar Cerdas Rahmat Saleh Berharap Kuota Beasiswa KIP tak Hanya Utamakan Kampus Negeri
- Elite PKS Beri Wejangan ke Anggota DPRD, Bicara 4 Kunci Kesuksesan
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029